Bank Andara Ganti Nama Menjadi Bank Oke Indonesia



( 2017-08-31 03:11:42 )

PT Bank Andara mempublikasikan perubahan nama menjadi PT Bank Oke Indonesia pada hari Rabu, 30 Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Nama Perseroan No.57. Langkah ini juga senada dengan keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT Bank Andara sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 22 Juni 2017.

Adapun, Kementerian Hukum dan HAM telah memberikan lampu hijau terkait tindakan Bank BUKU I ini. Kementerian yang dipimpin oleh Yasonna Hamonangan Laoly mlampirkan izin dengan mengeluarkan SK Menteri Hukum dan HAM No. AHU-0015331.AH.01.02 Tahun 2017 tanggal 27 Juli 2017 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Oke Indonesia.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sebagai regulator, melalui Keputusan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I telah mengeluarkan surat No.KEP-/PB.I/2017 tertanggal 24 Agustus 2017 tentang penetapan Penggunaan Izin Usaha. Perseroan menyatakan, dengan berdasar pada 3 hal tersebut maka, kegiatan operasional perbankan secara umum tidak mengalami perubahan sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. Adapun, beberapa rincian kegiatan operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut;

Kegiatan yang berkaitan dengan hukum, perjanjian/kontrak, baik dengan nasabah maupun dengan mitra usaha (Business clients/vendors) yang masih menggunakan nama dan/atau logo PT Bank Andara tetap berlaku. Warkat Bank (cek, bilyet giro, tabungan ataupun warkat bank dalam bentuk lainnya) yang memuat nama dan/atau logo PT Bank Andara tetap dapat dipergunakan sampai dengan pemberitahuan selanjutnya. Segala fasilitas, manfaat dan fitur serta syarat dan ketentuan lainnya yang saat ini berlaku terkait dengan layanan perbankan tidak mengalami perubahan sampai dengan pemberitahuan selanjutnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum oleh Bisnis pada 26 April 2017 lalu, Bank Andara rencananya akan melebur (merger) dengan PT Bank Dinar Tbk. pada semester II/2017. Aksi merger tersebut akan membuat bank baru hasil penggabungan nanti diperkiran akan menjadi bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun atau BUKU II. "[Setelah konsolidasi] bisnisnya akan lebih bisa ekspansi, yang jelas bisnis ritel tetap jalan. Mungkin bisnisnya Bank Andara juga akan tetap jalan dan nanti ada tambahan program lain," tutur Hendra Lie sealku Direktur Utama PT Bank Dinar Tbk.

Sebagai informasi, pada Februari 2017, Bank Dinar menjual 77,38 persen sahamnya kepada perusahaan finansial dari Korea Selatan APRO Financial Co. senilai Rp 691 miliar. Selanjutnya, bank bakal dimerger dengan Bank Andara yang sebagian sahamnya juga dimiliki oleh APRO. Hingga berita ini diturunkan, pihak Bank Andara Belum dapat dikonfirmasi tekait perubahan nama perseroan.