IHSG Melemah Ikuti Bursa Asia



( 2017-09-04 04:54:46 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal pekan ini. Pelemahan laju IHSG ikuti bursa saham Asia yang tertekan. Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (4/9/2017), IHSG tergelincir 5,84 poin atau 0,10 persen ke level 5.858,21. Sementara itu, pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah terbatas 4,47 poin atau 0,08 persen ke level 5.859,5. Indeks saham LQ45 susut 0,24 persen. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 69 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 82 saham menguat. 87 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.861,60 dan terendah 5.849,34. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.762 kali dengan volume perdagangan saham 314 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 207 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor tambang naik 0,65 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,13 persen. Sektor saham industri dasar susut 0,49 persen, dan alami penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan merosot 0,43 persen dan sektor shaam manufaktur tergelincir 0,31 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham CMPP mendaki 24,74 persen ke posisi Rp 474 per saham, saham PGLI menanjak 11,11 persen ke level Rp 170 per saham, dan saham PSBA melonjak 5,71 persen ke level Rp 222 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BBYB susut 7,89 persen ke level Rp 350 per saham, saham IIKP tergelincir 6,32 persen ke posisi Rp 356 per saham, dan saham FIRE merosot 6,06 persen ke level Rp 1.550 per saham.
Pada awal pekan ini, sebagian bursa saham Asia melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,43 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,60 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,89 persen, dan alami penurunan terbesar. Selain itu, indeks saham Singapura merosot 0,43 persen. Indeks saham Shanghai naik 0,25 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,06 persen.
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju IHSG. Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, rilis data ekonomi diperkirakan stabil. Ini dapat mendorong tingkat kepercayaan investor ke pasar modal Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan. Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpeluang naik di kisaran 5.825-5.890.