Ekspektasi Kenaikan Bunga AS Menguat, Harga Emas Tetap Melambung



( 2017-10-11 02:13:11 )

Harga emas menyentuh pada level teritnggi dalam dua pekan pada perdagangan di hari Selasa. Penguatan harga emas didukung oleh tekanan terhadap dolar AS dan situasi geopolitik Korea Utara yang mereda meskipun ada ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

Mengutip Reuters, pada hari Rabu (11.10.2017), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen ke IS$ 1.289,81 per ounce pada pukul 1:53 siang di London, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak akhir bulan September di US$ 1.294,25 per ounce.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman di bulan Desember ditutup naik 0,7 persen pada US$ 1.293,80 per ounce.

Investor mewaspadai situasi di Korea Utara di saat negara tersebut sedang merayakan hari kemerdekaan. Banyak analis memperkirakan bahwa Pyong yang akan meluncurkan kembali uji coba rudal dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya, Rusia dan China telah menyerukan untuk memberikan pembatasan ke Korea Utara menyusul cuitan presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan akan menjalankan tindakan militer jika Korea Utara terus melakukan provokasi.

Harga emas sudah tidak terlalu terpengaruh dengan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. "The Federal reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga bisa menakan harga emas tetapi ada hal yang mendorong kenaikan yaitu ketegangan geopolitik," jelas analis Societe Generale, Robin Bhar.