Suku Bunga KUR 7% Berdampak Positif Terhadap Efisiensi Bank



( 2017-10-11 04:52:13 )

Bantuan kian mengalir terhadap peninjauan suku bungan kredit usaha rakyat (KUR) dari 9 persen menjadi 7 persen. Persaingan pasar terhadap produk kredit mikro non-KUR dari bank umum maupun BPR, contohnya, malah dapat berdampak positif terhadap efisiensi bank.

Eric Sugandi yang merupakan pakar ekonomi SKHA Institute menanggapi bahwa penurunan suku bunga KUR menjadi 7 persen akan memperketat persaingan penyaluran kredit pada tingkatan mikro baik oleh bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) non-penyalur KUR.

Akan tetapi, persaingan tersebut sebenarnya akan memotivasi perbankan agar lebih efisien sehingga dapat memberikan bunga kredit mikro yang sekompetitif KUR. “Dari sudut pandang ekonomi, kompetisi itu baik untuk tingkatkan efisiensi,” ujarnya kepada Bisnis, pada Senin (09/10/2017).

Menurut Eric, secara umum, apabila dilaksanakan penurunan suku bunga KUR akan membantu meningkatkan permintaan terhadap kredit wong cilik ini. Dampaknya dapat mendorong pertumbuhan segmen usaha mikro dan kecil.

Pada sisi lain, produk kredit mikro non-KUR terutama dari BPR memang harus siap-siap bersaing lebih ketat dengan bank penyalur KUR. Yang pasti, menurut Eric, secara agregat maka penurunan suku bunga KUR akan memberi lebih banyak dampak positif daripada negatifnya. “BPR mau atau tidak didorong bisa lebih efisien dalam operasional supaya tetap kompetitif. Banyak BPR yang kurang efisien,” kata dia.

Kementerian Koperasi dan UKM sempat mengumumkan bahwa kini sedang disusun rencana perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Pedoman Pelaksanaan KUR. Pembahasan ini dilakukan melalui Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK). Revisi tersebut memuat penurunan suku bunga KUR dari 9 persen menjadi 7 persen. Selain itu, untuk memajukan peningkatan jumlah debitur baru, khususnya yang berasal dari kalangan pengusaha pemula, dibuat skema penyaluran kredit melalui kelompok usaha dengan sistem pembayaran tanggung renteng.

Terkait pendapatan KUR sampai saat ini dari target penyaluran kredit sebesar Rp 110 triliun sepanjang tahun ini maka realisasi KUR per Agustus 2017 mencapai Rp 61,14 triliun. Nilai tersebut setara dengan 55,6 persen dari target. Kredit ini disalurkan kepada sekitar 2,7 juta debitur.