IHSG Berpeluang Naik



( 2017-11-29 02:17:20 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu pekan ini. Investor asing diharapkan dapat kembali masuk ke pasar saham sehingga topang IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih terlihat berusaha cetak rekor tertinggi baru. Ini terjadi di tengah aliran dana investor asing yang terlihat mulai terus berlangsung. Potensi kenaikan IHSG akan kembali berlihat jelang pergantian bulan. Hal ini juga didukung oleh fundamental ekonomi.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG masih akan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.040-6.080 pada Rabu pekan ini. IHSG kembali terkonsolidasi bertahan pada level moving average tujuh harian usai sentuh moving average 20 harian. Pergerakan IHSG akan cenderung tertahan melihat momentum yang flat.
Pada perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG naik tipis 6,13 poin ke posisi 6.070,72. Penguatan IHSG didorong dari sektor konsumsi dan keuangan. Lanjar menilai, optimisme investor asing masih cukup mendorong IHSG bertahan di atas level 6.000.
Sebelumnya gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah meski akhirnya berbalik arah ke zona hijau. Kendati naik tipis, IHSG kembali catatkan level tertinggi baru. Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 28 November, IHSG naik tipis 6,12 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.070,71. Indeks saham LQ45 menguat 0,49 persen ke posisi 1.024,69. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 236 saham melemah sehingga menahan IHSG. Sedangkan 130 saham menguat. 114 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.070,71 dan terendah 6.015,90. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 351.611 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 222,01 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.496. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 1,42 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan naik 0,69 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,47 persen.
Sektor saham aneka industri melemah 1,36 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang tergelincir 1,11 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,96 persen. Saham-saham catatkan top gainers naik 10,83 persen ke posisi Rp 174, saham ZINC melonjak 9,31 persen ke posisi Rp 1.115 per saham, dan saham MEDC menanjak 4,32 persen ke posisi Rp 965 per saham.
Sedangkan saham-saham yang turun antara lain saham IIKP melemah 10,26 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham MBSS merosot 7,41 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham LEAD susut 6,67 persen ke posisi Rp 84.