IHSG Berpeluang Menguat



( 2017-12-22 03:01:10 )

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih terlihat memiliki kekuatan cukup besar untuk menguat. Hal itu didukung aliran dana investor asing yang kembali masuk ke pasar saham. Apabila terjadi koreksi, William menuturkan, hal itu dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk ke pasar saham. IHSG akan bergerak di kisaran 6.023-6.212 pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG cenderung terkoreksi wajar usai cetak level tertinggi baru. IHSG akan menguji level support rata-rata secara lima harian dengan kisaran 6.142-6.200 pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Secara teknikal, IHSG bergerak kembali menguat signifikan hingga sentuh level tertinggi dan mencetak rekor tertinggi baru. Namun indikator memberikan signal jenuh beli.
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG naik 73,91 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.183,39. Sektor saham konsumsi memimpin penguatan dengan naik 1,99 persen. Penguatan didorong saham PT HM Sampoerna Tbk naik 3,37 persen, saham PT Gudang Garam Tbk mendaki 2,43 persen dan saham PT Indofarma Tbk naik 13,73 persen.
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan rekor tertinggi baru. Penguatan IHSG ditopang aksi beli investor asing. Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 21 Desember 2017, IHSG naik 73,90 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.183,39. Indeks saham LQ45 menguat 1,68 persen ke posisi 1,044,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Ada sebanyak 192 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 146 saham melemah. 120 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan Kamis sore ini, IHSG berada di level tertinggi 6.183,39 dan terendah 6.126,78.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.190 kali dengan volume perdagangan saham 23,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 429,79 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.551.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,08 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,99 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,6 persen dan sektor saham perdagangan naik 1,28 persen. Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham LCGP menguat 32,35 persen ke posisi Rp 90, saham CAMP melonjak 24,39 persen ke posisi Rp 765, dan saham JMAS menguat 23,78 persen ke posisi Rp 458 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PBRX melemah 4,72 persen ke posisi Rp 505, saham TARA tergelincir 2,6 persen ke posisi Rp 750, dan saham PGAS merosot 2,28 persen ke posisi Rp 1.715 per saham. Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham TLKM senilai Rp 182,27 miliar, saham BMRI sebesar Rp 130,71 miliar, saham UNTR sebesar Rp 41 miliar, saham ADRO sebesar Rp 38,03 miliar dan saham INDF sebesar Rp 37,21 miliar.
Penguatan IHSG terjadi di saat bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,38 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,11 persen, indeks saham Singapura melemah 0,36 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,15 persen.