Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 4 Bulan



( 2018-01-12 02:18:16 )

Harga emas menguat ke level tertinggi dalam empat bulan didorong oleh dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada pekan ini.

Harga emas untuk pengiriman bulan Februari mengalami kenaikan sebesar US$ 3,2 atau 0,2 persen ke posisi US$ 1.322,50 per ounce. Level itu tertinggi sejak tanggal 15 September.

"Harga emas catatkan penguatan besar sejak pemilihan presiden AS pada bulan November 2016. Harga emas berjangka saja sudah naik 1,1 persen," ujar Direktur BullionValut, Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, pada hari Jumat (12.01.2018).

Ia menambahkan, bahwa saat tahun baru permintaan emas oleh investor juga mendukung harga. "Pada bulan Januari biasanya melihat pelaku pasar rebalance dan kembali berpikir soal risiko. Kedua ini mendukung harga logam dan pelaku pasar yang tertarik mendukung kenaikan harga pada awal tahun baru," jelas dia.

Pergerakan indeks dolar AS juga mendukung penguatan harga emas. Indeks dolar AS menurun sebesar 0,5 persen terhadap mata uang utama lainnya. Secara mingguan, dolar AS melemah 0,1 persen.

Lantaran harga komoditas sebagian besar ditransaksikan oleh dolar AS membuat pelemahan mata uang mendukung aset seperti emas. Pergerakan harga emas juga berlawanan dengan imbal hasil surat berharga.

Imbal hasil surat berharga turun seiring regulator China menyangkal laporan kalau pemerintah China akan memperlambat dan kurangi pembelian surat utang pemerintah AS.

Imbal hasil surat berharga selama 10 tahun turun 1,5 basis poin ke posisi 2,54 persen. Ash menambahkan, kenaikan harga emas ikuti saham menguat tidak biasa. "Akan tetapi, pergerakan harga emas berlawanan dengan harga obligasi itu jarang," kata Ash.

Sementara itu, pergerakan harga logam lainnya antara lain harga palladium turun 0,1 persen ke posisi US$ 1.076,25 per ounce. Harga platinum naik 1,2 persen ke posisi US$ 990,80 per ounce. Harga perak tergelincir 0,4 persen ke posisi US$ 16.966 per ounce.