Wall Street Cetak Level Tertinggi Imbas Kenaikan Harga Minyak



( 2018-01-12 02:42:15 )

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street mencetak level tertinggi baru didorong oleh saham energi lantaran harga minyak yang menguat.

Katalis positif lainnya juga didorong dari prediksi kinerja Delta Air Lines sehingga mendorong kenaikan harga saham maskapai.Pada penutupan perdagangan saham di hari Kamis (Jumat pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 205,6 poin atau 0,81 persen ke posisi 25.574,73. Indeks saham S&P 500 bertambah 19,33 poin atau 0,70 persen ke posisi 2.767,56. Indeks saham Nasdaq bertambah 58,21 poin atau 0,81 persen ke posisi 7.211,78.

Sektor saham energi S&P naik lebih dari dua persen seiring harga minyak naik di atas US$ 70 per barel untuk pertama kali sejak bulan Desember 2014. Hal itu didorong dari produksi AS merosot dan pasokan rendah. Sedangkan indeks industri naik dibantu saham maskapai usai prediksi kenaikan kinerja Delta Air Lines.

"Faktor pendorong kenaikan hari ini dan selama sepekan yaitu kepercayaan tinggi terhadap laju aktiivtas ekonomi. Ini membantu menjelaskan gambaran permintaan minyak yang naik di atas US$ 70," ujar Scott Clemons, Chief Investment Strategies Brown Brothers Hariman, seperti dikutip dari laman Reuters, pada hari Jumat (12.01.2018).

Pada perdagangan kemarin, wall street melemah untuk pertama kali pada tahun 2018. Ini didorong laporan China akan memperlambat pembelian obligasi dan Presiden AS Donald Trump akan akhiri perjanjian perdagangan.

Kini investor fokus pada laporan keuangan perusahaan secara kuartalan dari perusahaan besar AS. Selain itu juga berharap mengenai dampak dari reformasi pajak terhadap perusahaan. Adapun perusahaan yang akan melaporkan kinerjanya antara lain JP Morgan Chase and Co dan Wells Fargo and Co.

Laba perusahaan masuk S&P 500 diharapkan naik 11,8 persen dengan kenaikan terbesar dari sektor energi. "Pasar pada pekan ini seperti mengambil nafas panjang sebelum hadapi laporan kinerja perusahaan. Pelaku pasar wait and see dengan optimisme terhadap laporan keuangan yang sehat," ujar Clemons.