Harga Minyak Turun Tertekan Dolar dan Kenaikan Produksi di AS



( 2018-01-30 02:47:35 )

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan sebessar 1,5 persen tertekan penguatan dolar dan kenaikan output minyak mentah Amerika Serikat (AS). Namun harga ini tetap berada di jalur kenaikan terbesar di bulan Januari dalam lima tahun.

Melansir laman Reuters, pada hari Selasa (30.01.2018), harga minyak mentah Brent LCOc1 mengalami penurunan US$ 1,05 menjadi US$ 69,45 per barel. Sementara untuk minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 melemah UUS$ 1 menjadi US$ 65,14 per barel.

Brent telah meningkat 6,3 persen sepanjang bulan ini, memimpin kenaikan terbesar Januari sejak 2013.

"Tampaknya ada sedikit aksi profit taking hari ini karena pasar saham melemah," ujar Phil Flynn, Analis Price Futures Group di Chicago.

Harga minyak telah terdukung pelemahan Dolar AS yang terjadi berturut-turut dalam enam pekan. Greenback telah turun 3 persen pada bulan ini.

Selama ini penjualan minyak dihargai dalam mata uang AS. Dolar yang jatuh bisa meningkatkan permintaan minyak mentah dari pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun indeks dolar berada di bawah US$ 90 sejak tanggal 24 Januari. Namun, mata uang tersebut telah pulih hampir 0,5 persen sejak hari Jumat ke posisi US$ 89,59, yang telah menekan harga minyak mentah.

"Setelah enam minggu saldo kerugian tak terelakkan. Kini Dolar telah benar-benar pulih akhir-akhir ini dimana indeks dolar di bawah US$ 90 telah menopang harga minyak, "kata John Kilduff, Partner Again Capital LLC di New York.

Konsumsi minyak melonjak akibat pertumbuhan ekonomi di negara utama. Sementara OPEC dan sekutu-sekutunya telah membuat komitmen berulang untuk membatasi produksi minyak mentah mereka.

Pada hari Senin, Menteri perminyakan Irak mengatakan di London bahwa pasar minyak membaik, dan bahwa negara tersebut akan mematuhi pengurangan produksi OPEC meskipun ia mencoba untuk meningkatkan kapasitas ekspor minyaknya.

Sedikit mengimbangi penurunan minyak yang dipimpin OPEC seiring peningkatan produksi minyak di Amerika Utara.

"Kami percaya bahwa harga minyak hari ini memproyeksikan gambaran yang terlalu baik," kata Kepala Riset Makro dan Komoditas Julius Baer, ??Norbert Ruecker.

Perusahaan energi AS tercatat telah menambahkan 12 rig pengeboran sebagai langkah produksi baru dalam minggu ini sampai tanggal 26 Januari. Jumlah keseluruhan rig menjadi 759, menurut laporan Baker Hughes.

Kini, produksi minyak AS setara dengan eksportir utama OPEC yakni Arab Saudi. Hanya Rusia yang menghasilkan lebih banyak, rata-rata 10,98 juta bpd pada tahun 2017.