Wall Street Naik Terbatas Usai Pertemuan The Fed



( 2018-02-01 02:01:45 )

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street sedikit berubah. The Federal Reserve menyatakan inflasi akan meningkat pada tahun 2018 menjadi katalis terhadap wall street. Dengan kenaikan inflasi memberikan sinyal kalau suku bunga acuan naik pada Maret.

Pada penutupan perdagangan saham di hari Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 72,57 poin atau 0,28 persen ke posisi 26.149,46. Indeks saham S&P 500 naik tipis 1,4 poin atau 0,05 persen ke posisi 2.823,83. Kemudian indeks saham Nasdaq bertambah 9 poin atau 0,12 persen ke posisi 7.411,48.

Hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menjadi katalis pergerakan wall street. The federal Reserve mempertahankan suku bunga usai pertemuan dalam dua hari ini. Meski suku bunga tetap pada awal tahun 2018, suku bunga diperkirakan tetap naik secara bertahap pada tahun 2018.

"Mereka (the Fed-red) lebih percaya diri dengan harapkan kenaikan inflasi," ujar Kevin Logan, Ekonom HSBC Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, pada hari Kamis (01.02.2018).

The Federal Reserve menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2017. Diperkirakan suku bunga akan kembali naik sebanyak tiga kali pada tahun 2018. Selain itu, bank sentral AS juga akan memangkas neraca sesuai jadwal.

"The Fed melihat pertumbuhan inflasi. Mereka tetap akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali, dan bahkan empat," kata Portfolio Manager, Resource Credit Income Fund, Mike Terwillger.

Adapun tanda ekonomi kuat lainnya dengan rilis laporan tenaga kerja ADP yang menunjukkan penambahkan tenaga keerja sektor swasta sebanyak 234 ribu pada bulan Januari 2018. Angka ini lebih baik dari yang diharapkan analis skeitar 185 ribu.

Adapun wall street sempat menguat tinggi pada awal perdagangan. Ini didorong kenaikan saham Boeing yang prediksi laba bersih akan lebih baik, dan diharapkan dapat catatkan rekor untuk pemesanan pesawat komersial. Saham Boeing naik 4,6 persen. Selain itu, di antara 11 sektor saham S&P 500, saham teknologi membukukan kenaikan seiring investor cermati saham Facebook dan Microsoft.

Saham perawatan kesehatan masih tertekan sehingga bebani indeks saham acuan utama wall street. Hal itu karena perusahaan raksasa Amazon, Berkshire Hathaway, dan JP Morgan bergabung untuk memangkas biaya kesehatan pegawai di AS.

Sektor perawatan kesehatan S&P pun turun 1,6 persen. Sementara itu, analis juga mengharapkan pertumbuhan kinerja laba perusahaan masuk S&P 500 naik 13,7 persen. Sejauh ini, 37 persen perusahaan melaporkan kinerja, dan 80,5 persen mencatatkan kinerja di atas harapan.