Iran Mau Menggenjot produksi, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah



( 2018-02-09 02:13:51 )

Harga minyak jatuh lagi ke level terendah dalam tujuh pekan, pada perdagangan di hari Kamis. Tekanan ini dipicu dengan kekhawatiran meningkatnya pasokan minyak dunia pasca rencana Iran mengumumkan menaikkan produksi dan produksi minyak mentah AS yang menembus rekor tertinggi.

Mengutip Reuters, pada hari Jumat (09.02.2018), harga minyak mentah berjangka Brent turun 70 sen atau 1,1 persen ke posisi US$ 64,81 per barel. Harga tersebut yang terendah sejak tanggal 20 Desember 2017.

Sementara untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melorot 64 sen atau 1 persen ke level US$ 61,15 atau yang terendah sejak 2 Januari 2018.

Penurunan tersebut terpanjang untuk harga minyak Brent sejak November 2017 dan WTI sejak bulan April 2017.

Kontrak harga minyak mentah berjangka Brent sudah anjlok 15 persen sejak mencapai level tertingginya dalam empat tahun di atas US$ 71 per barel pada akhir bulan Januari lalu.

"Harga minyak tetap tertekan karena pelaku pasar terus mencerna laporan persediaan minyak," menurut salah satu Analis Energi Senior, yang bernama Abhishek Kumar.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyatakan, bahwa produksi minyak mentah pada pekan lalu naik ke rekor tertinggi sebanyak 10,25 juta barel per hari (bpd).

Dalam laporannya EIA memproyeksikan produksi minyak mentah AS akan mencapai rekor tertinggi dengan rata-rata 10,6 juta bpd pada 2018. Jumlah ini akan terus meningkat menjadi 11,2 juta bpd pada 2019, atau naik 9,3 juta barel per hari di 2017.

Produksi minyak mentah AS ini akan menyalip Arab Saudi sebagai produsen terbesar di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of The Petroleum Exporting Countries/OPEC).

OPEC dan produsen minyak lainnya, termasuk Rusia telah memangkas produksi sejak bulan Januari 2017. Tujuannya untuk menekan pasokan minyak mentah global. Akan tetapi, pemotongan produksi ini justru diimbangi dengan meningkatnya produksi minyak AS.

Harga minyak pun tertekan oleh rencana Iran yang ingin meningkatkan produksi dalam empat tahun ke depan.

"Iran ingin meningkatkan produksi (minyak) meskipun mereka mematuhi kesepakatan OPEC-Rusia (memangkas produksi)," ujar Partner at Energy Hedge Fund Again Capital LLC, John Kilduff.

Harga minyak mentah merosot juga dipengaruhi adanya perbaikan jaringan pipa Forties di Laut Utara Inggris. Pipa tersebut membawa sekitar seperempat dari seluruh produksi minyak mentah Laut Utara dan sepertiga produksi gas alam lepas pantai Inggris.

"Produksi minyak AS sekarang meningkat sangat tajam sehingga ada risiko kelebihan pasokan jika OPEC tidak sukarela melepas pangsa pasar," tulis Analis Commerzbank.