IHSG Berpeluang Menguat



( 2018-03-20 03:59:00 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Kondisi fundamental perekonomian topang pergerakan IHSG.
Pergerakan IHSG dapat berpotensi menguat karena support level yang cukup kuat teruji. IHSG sedang berusaha dapat kembali meraih level resistance. Potensi kenaikan IHSG masih terus ditopang kondisi fundamental ekonomi yang kuat sehingga kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia. IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 6.231-6.402.
Laju IHSG berpotensi variasi dengan kecenderungan menguat. Akan tetapi, pelaku pasar diimbau aksi ambil untung sehingga menahan kenaikan IHSG. Reza menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran support 6.255-6.277 dan resistance 6.310-6.318 pada Selasa pekan ini.
Pergerakan IHSG akan berada pada level support di 6250 dan resisten di 6.450. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah di awal pekan ini. Aksi jual investor asing masih berlanjut.
IHSG melemah 15,38 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.289,57. Indeks saham LQ45 melemah 0,11 persen ke posisi 1.036,11. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 195 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 152 saham menguat dan 129 saham diam di tempat. Pada awal pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.319,65 dan terendah 6.277,75.
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 344.908 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,2 triliun. Investor asing lepas Rp 1,06 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.760.
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan naik 0,39 persen. Sektor saham aneka industri melemah 2,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur melemah 0,81 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,60 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham TAXI naik 34,71 persen ke posisi Rp 163 per saham, saham PSSI menguat 34,55 persen ke posisi Rp 222 per saham, dan saham BKDP melonjak 34,09 persen ke posisi Rp 118 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan adalah saham DUTI tergelincir 18,52 persen ke posisi Rp 4.400, saham JMAS merosot 18,48 persen ke posisi Rp 750 dan saham IMAS turun 12,32 persen ke posisi Rp 1.210 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Shanghai melonjak 0,29 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 3,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,90 persen dan indeks saham Singapura turun 0,39 persen.