Dolar AS Stabil, Harga Emas Menguat



( 2018-04-19 02:03:57 )

Harga emas berjangka menguat ke level tertinggi pada pekan ini. Hal itu didukung dolar Amerika Serikat (AS) stabil dan bursa saham AS bervariasi.

Selain itu, pergerakan harga emas juga dipengaruhi usai rilis Beige Book the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat. Pada laporan itu menggambarkan aktivitas ekonomi domestik menunjukkan pertumbuhan pada bulan Maret dan awal bulan April.

Harga emas untuk pengiriman bulan Juli naik 0,3 persen atau USD 4 ke posisi USD 1.353,50 per barel. Harga emas itu tertinggi sejak tanggal 11 April. Pada perdagangan elektronik, harga emas berada di kisaran USD 1.353,70 per ounce. Sebelumnya pada perdagangan hari Selasa, harga emas tergelincir kurang dari 0,1 persen.

Pada pekan lalu, harga emas mampu memguat 0,8 persen. Sementara itu, harga perak naik 2,8 persen menjadi USD 17.248 per ounce.

"Seperti yang terjadi sepanjang tahun, harga emas berkisaran USD 1.310-USD 1.360. Ini akan tetap terjadi hingga ada katalis memberikan bukti seperti lonjakan inflasi dan perubahan tak terduga kebijakan the Federal Reserve,” tulis analis Sevens Report dalam laporannya yang dikutip dari Marketwatch, pada hari Kamis (19.04.2018).

Kenaikan harga emas ini terjadi usai indeks dolar AS naik tipis 0,1 persen ke posisi USD 89,58. Selain itu, bursa saham AS pun bervariasi meski sempat reli yang didorong sentiment laporan keuangan perusahaan AS.

Penguatan harga emas juga didukung dari risiko politik. Korea Selatan dan Korea Utara akan mengadakan pembicaraan untuk menciptakan perjanjian damai.

Adapun pergerakan harga logam lainnya antara lain harga tembaga naik 2,66 persen ke posisi USD 3.159 per pound. Harga platinum bertambah 0,6 persen menjadi USD 945,80 per ounce. Sedangkan palladium naik tiga persen menjadi USD 1.034,95 per ounce.