Harga Emas Turun ke Posisi Terendah dalam 2 Pekan



( 2018-04-24 01:44:24 )

Harga emas merosot ke level terendah dalam hampir dua minggu. Ini dipicu dengan penguatan Dolar AS seiring meredanya kekhawatiran politik global dan kenaikan imbal hasil obligasi.

Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot mengalami penurunan sebesar 0,1 persen ke posisi USD 1.334,11 per ounce. Ini setelah sebelumnya harga emas menyentuh posisi terendah sejak tangggal 10 April di USD 1.331,70.

Sementara itu untuk harga emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD 1.336,30 per ounce.

"Harga emas turun kembali ke level terendahnya sekitar seminggu lalu, seiring berkurangnya ketegangan geopolitik, penguatan dolar dan suku bunga obligasi yang mempengaruhi pasar," kata analis ANZ dalam catatannya.

Adapun Dolar diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua minggu terhadap sekeranjang mata uang utama pada hari Senin.

Ini didukung meningkatnya imbal hasil obligasi AS dan meredanya kekhawatiran terkait risiko politik global, setelah Korea Utara mengatakan akan menghentikan uji coba nuklir dan mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian.

"Kita berada di posisi lainnnya untuk tahun ini karena dolar dan itu tidak cocok untuk emas," kata seorang pedagang berbasis di Hong Kong.

Sementara imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik ke level tertinggi sejak Januari 2014 pada hari Jumat. Kenaikan imbal hasil obligasi cenderung meningkatkan dolar dan membebani emas dalam denominasi mata uang dolar.

Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi pada 2018 setelah keluarnya data AS pekan lalu yang menguat juga mendukung dolar.

Di antara logam mulia lainnya, harga perak turun 0,1 persen menjadi USD 17,09 per ounce.

Harga Platinum sekitar 0,5 persen lebih tinggi ke posisi USD 926,70 per ounce, sementara paladium naik 0,1 persen menjadi USD 1.031,2 per ounce.