AS dan China Menunda Perang Dagang yang membuat Harga Emas Jatuh



( 2018-05-22 02:21:51 )

Harga emas melemah dipicu pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin jika perang dagang antara China dan Amerika Serikat kemungkinan akan tertunda. Hal ini mendorong kenaikan permintaan aset, seperti saham.

Melansir laman Reuters, pada hari Selasa (22.05.2018), harga emas di pasar spot jatuh ke level terendah sejak akhir bulan Desember di posisi US$ 1.281,76 per ounce, dan turun 0,03 persen menjadi US$ 1.291,1 perounce di akhir perdagangan.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Juni mengalami penurunan sebesar 40 sen, atau 0,03 persen, menjadi US$ 1.290,90 per ounce.

"Penguatan Dolar dan imbal hasil treasury AS 10 tahun telah menembus di atas 3,05 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2011, " kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.

Penguatan Dolar membuat harga aset dalam mata uang ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara kenaikan imbal hasil telah menambah tekanan pada emas.

"Dengan berita perdagangan China, investor internasional memutuskan untuk menjual emasnya," kata Michael Matousek, Kepala Pedagang Global Investor AS.

Diketahui bila dua negara dengan ekonomi terbesar dunia yakni AS dan China memutuskan untuk mundur dari kemungkinan terjadinya perang dagang global. Kedua negara sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut ditujukan untuk meningkatkan ekspor AS ke China.

Adapun harga emas minggu lalu turun di bawah tingkat psikologinya US$ 1.300 per ounce.

Harga logam kuning juga sedang dibebani harapan jika Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya kembali pada bulan depan. Suku bunga yang lebih tinggi membuat aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas kurang menarik bagi investor.

Menurut Kepala Analis Pasar Think Markets, yang bernama Naeem Aslam, mengatakan bahwa investor saat ini terus mencermati rencana pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed pada pekan ini, terkait penetapan tarif.

Sementara itu, harga platinum naik 1,9 persen menjadi US$ 899,50 per ounce, setelah mencapai posisi terendah baru untuk tahun sebelumnya bdi US$ 873,50.

Adapun harga perak naik 0,4 persen menjadi US$ 16,49 per ounce. Sementara harga Paladium, melonjak 2,9 persen menjadi US$ 990,72 per ounce.