Harga Minyak Tertekan Rencana Kenaikan Pasokan Arab Saudi dan Rusia



( 2018-05-30 02:14:37 )

Harga minyak mentah dunia jatuh, dengan minyak mentah AS turun hampir 3 persen, di tengah kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan Rusia dapat kembali memompa pasokan minyaknya untuk mengkompensasi kekurangan pasokan global.

Melansir laman Reuters, pada hari Rabu (30.05.2018), harga minyak mentah berjangka Brent turun 68 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 74,62 barel. Sementara harga minyak West Intermediate (WTI) turun US$ 1,83, atau 2,7 persen, menjadi US$ 66,05 per barel.

Arab Saudi dan Rusia telah membahas peningkatan produksi minyak dari anggota OPEC dan non-OPEC sebesar 1 juta barel per hari (bpd) untuk mengatasi potensi kekurangan pasokan dari Venezuela dan Iran.

Menjelang pertemuan OPEC di Wina pada tanggal 22 Juni, kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan Rusia dapat meningkatkan produksi telah menekan harga minyak, bersama dengan meningkatnya produksi di Amerika Serikat.

"Pelaku pasar tetap tidak yakin seberapa cepat strategi keluar dapat diimplementasikan dan apakah itu akan melampaui penurunan output dari Venezuela," kata Abhishek Kumar, Analis Energi Senior Interfax Energy Global Gas Analytics di London.

"Mereka khawatir keputusan kartel dapat mengambil pendekatan menunggu dan menonton terhadap Iran. Akibatnya, sentimen bearish kurang menarik untuk harga Brent," jelas dia.

Harga minyak Brent telah jatuh hampir 7 persen sejak mencapai posisi US$ 80,50 pada 17 Mei, tertinggi sejak tahun 2014.

"Ketidakpastian yang tinggi mengaburkan pandangan jangka pendek dan mempertahankan pandangan netral. Dalam jangka menengah sampai jangka panjang, kita masih melihat harga minyak jatuh seperti yang ditunjukkan oleh kurva penurunan ke bawah. Pandangan 'rendah untuk lebih lama' kita ditangguhkan, tidak terbantahkan," ujar Julius Baer's Norbert Ruecker dalam sebuah catatan.

Adapun produksi minyak AS telah melonjak lebih dari 20 persen dalam dua tahun terakhir menjadi 10,73 juta bpd.

Itu menempatkan Amerika Serikat di depan Arab Saudi dan dalam jangkauan Rusia, yang memompa sekitar 11 juta bpd.