Sengketa Perdagangan Membebani Pergerakan Wall Street



( 2018-06-26 02:04:45 )

Sengketa perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju lainnya memukul Wall Street. Indeks S & P 500 dan Nasdaq mencatat kerugian paling curam dalam lebih dari dua bulan.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 328,09 poin, atau 1,33 persen, menjadi 24.252,8. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 37,81 poin, atau 1,37 persen, menjadi 2,717.07. Adapun Nasdaq Composite turun 160,81 poin, atau 2,09 persen, menjadi 7.532,01.

Indeks Dow Jones Industrial Average mengakhiri sesi di bawah rata-rata pergerakan 200 hari untuk pertama kalinya sejak bulan Juni 2016.

Sementara untuk indeks S&P 500 turun 2 persen dipicu laporan bahwa Departemen Keuangan AS sedang menyusun pembatasan yang akan memblokir setidaknya 25 persen kepemilikan China pada perusahaan teknologi AS.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin melalui pesan di Twitter, menuliskan jika kebijakan pembatasan akan berlaku, tidak secara khusus untuk China, tetapi bagi semua negara yang mencoba mencuri teknologi AS.

Namun indeks utama Wall Street hanya memangkas kerugian setelah penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menunjukkan sikap yang lebih lunak terkait pembatasan investasi melalui sebuah wawancara dengan CNBC.

Para investor mengatakan komentar Navarro agak meyakinkan tetapi masih meninggalkan ketidakpastian tentang hubungan perdagangan.

"Hal itu membantu, tetapi itu menunjukkan sinyal yang bertentangan dari pemerintah. Jadi situasinya tetap tidak tenang," kata Jim Awad, Direktur Pelaksana Senior Hartland & Co di New York.

Imbas dari ini, saham teknologi mencatat penurunan. Saham teknologi pada Nasdaq melemah 2,1 persen. Sementara saham teknologi pada Indeks S & P turun 2,3 persen, penurunan satu hari terbesar dalam lebih dari dua bulan.

Hal yang menambah kekhawatiran pada investor, yakni Harley-Davidson Inc mengatakan akan memindahkan produksi sepeda motor yang dikirim ke Uni Eropa ke fasilitas internasionalnya.

Diperkirakan bahwa tarif Uni Eropa akan merugikan perusahaan US$ 90 juta hingga US$ 100 juta per tahun. Ini membuat Saham Harley-Davidson jatuh 6,0 persen.

Pengumuman perusahaan sepeda motor yang ikonik itu menimbulkan kekhawatiran bahwa meningkatnya ancaman perdagangan dapat mengarah pada langkah serupa dari perusahaan lain dan meredam pertumbuhan ekonomi AS.

Sebanyak 7,74 miliar saham diperdagangkan di Bursa saham AS. Ini dibandingkan dengan 7,32 miliar rata-rata untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.