Dolar AS Perkasa, Harga Emas Melemah



( 2018-09-04 02:16:55 )

Harga emas ditutup melemah pada perdagangan hari Senin (Selasa pagi WIB) karena dolar Amerika Serikat (AS) bertahan di dekat level tertinggi satu minggu di tengah kekhawatiran atas eskalasi konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan negara lain.

Dilansir dari Reuters, pada hari Selasa (04.09.2018), mata uang dolar AS yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, berpotensi mengurangi daya beli. Permintaan terhadap emas tahun ini telah dibayangi oleh pergerakan dolar AS.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa tidak perlu untuk menjaga Kanada dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan memperingatkan Kongres untuk tidak ikut campur dalam negosiasi atau ia akan mengakhiri perjanjian trilateral, yang juga termasuk dengan Meksiko.

Sementara itu, menurut Bloomberg News melaporkan bahwa Trump siap untuk meningkatkan perang perdagangan dengan negara China dan telah mengatakan bahwa ia segera mengenakan tarif impor lebih dari USD 200 miliar terhadap China.

"Selama kekhawatiran perang perdagangan yang membantu mengangkat dolar AS terus berlanjut, emas akan berada di bawah tekanan," kata Ahli Strategi Komoditas ETF Securities, Nitesh Shah.

Harga emas mengalami penurun sekitar 8 persen tahun ini dengan latar belakang meningkatnya suku bunga AS, sengketa perdagangan dan krisis mata uang Turki, dengan investor memarkir uang mereka dalam dolar AS.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.199,56 per ounce, setelah menyentuh level terendah intraday di level USD 1.195,36 per ounce. Emas berjangka AS stabil USD 1.206,7 per ounce.

Jika harga emas naik lagi ke USD 1.210 itu berarti ada peluang bagus untuk rebound lebih lanjut ke USD 1.230, kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa. "Tetapi penurunan di bawah USD 1.200 akan menguji harga ke level USD 1,180 dan dukungan berikut ditempatkan di USD 1.160," tambahnya.

Data ekonomi AS minggu ini, termasuk survei manufaktur pada hari Selasa dan laporan pekerjaan pada hari Jumat, dapat mempengaruhi pergerakan emas karena investor mencari petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga AS.

Harga perak di pasar spot bergerak mendatar di level USD 14,5 per ounce setelah menyentuh terendah dalam lebih dari dua minggu di kisaran USD 14,37. Platinum naik 0,5 persen menjadi USD 786,50 per ounce, sementara paladium jatuh 0,5 persen menjadi USD 976,25 setelah mencapai titik tertinggi dalam 10 minggu pada hari Jumat di USD 984,97.