Proyeksi Mingguan Mata Uang Major



( 2018-09-06 03:55:22 )

Meski Dolar AS unggul sebagai mata uang terkuat, masih ada risiko politik yang membebaninya. Bagaimana pula Outlook untuk Euro, Yuan, dan Dolar Kanada?
Dolar AS: Terkuat Saat Ini, Tapi Masih Dibebani Risiko Diferensiasi pergerakan Dolar AS terhadap mata uang lain muncul sebagai tema utama pasar forex di pertengahan kedua tahun 2018 ini. Ada dua hal yang bisa dipertimbangkan: Pertama, posisi USD terhadap mata uang negara berkembang, dan kedua adalah USD terhadap mata uang utama.
Untuk USD terhadap mata uang negara berkembang, masih terlalu dini untuk disebut sebagai yang teratas, mengingat ada risiko terkait perdagangan AS selama beberapa minggu mendatang (bukan hanya dari tarif China, tetapi juga sanksi Rusia). Namun, sebentar lagi akan ada mid-term election yang bisa menjadi momen bagi mata uang negara-negara berkembang untuk mengakhiri kerugian akhir-akhir ini.
Mengenai USD versus mata uang utama lainnya, Dolar juga tampaknya akan menghadapi beragam tekanan. Meskipun ISM manufaktur melejit tinggi, ekspektasi kebijakan moneter dan ketidakpastian politik akan mulai menunjukkan dinamika yang membebani Dolar AS di pertengahan kedua tahun ini.
Outlook tersebut belum tampak sekarang, karena perhatian utama para investor Dolar AS masih berpusat pada The Fed yang berada di jalur pengetatan moneter. Selain itu, ekonomi AS yang tangguh, stimulus fiskal jangka pendek, dan ekonomi negara-negara berkembang juga menyebabkan goncangan tiada henti. Situasi pasar forex global saat ini, bagaimanapun, adalah anomali.
Euro: Optimisme Masih Terbatas Karena Faktor Politik Kebisingan dari masalah defisit anggaran Italia telah menurunkan sentimen positif dari peluang normalisasi kebijakan ECB. Bahkan, para investor saat ini tak lagi mengejar sinyal normalisasi ECB. Tampak sekali, pergerakan EUR/USD sedikit tidak terarah atau terjebak di kisaran 1.15-1.17.
Yuan: Trump Akan Kembali Menuduh China Sebagai 'Manipulator Mata Uang' Pekan lalu, nasib Yuan sebenarnya terletak di tangan Washington, bukan Beijing. Namun minggu ini, kabar dari Gedung Putih akan lebih mendominasi pergerakan CNY. Hal ini tak lain karena bea impor tambahan yang akan diberlakukan AS untuk barang-barang dari China. Ekspektasinya, USD/CNY akan menguat ke 7.00 dalam beberapa bulan mendatang karena isu tersebut.
Di sisi lain, Presiden Trump mungkin akan mengkritisi penguatan tersebut, dan lagi-lagi menyebut China sebagai 'manipulator mata uang'. Padahal, hanya ada sedikit fakta yang dapat diberikan oleh Departemen Keuangan AS untuk secara resmi menyebut China sebagai manipulator, setidaknya berdasarkan proses mekanis yang digariskan dalam hukum perdagangan AS. Jika tuduhan Trump ini tak terbukti, maka Gedung Putih tak akan memiliki alasan untuk menjatuhkan sanksi pada China atas dasar 'manipulasi mata uang' yang tidak adil.
Dolar Kanada: Mencari Sinyal Kenaikan Suku Bunga BoC Meskipun konsensus pasar mengungkapkan jika Bank of Canada (BoC) tidak akan memberi kejutan dalam pengumuman suku bunga hari ini, tapi kemungkinan Rate Hike masih jauh lebih besar ketimbang pemotongan suku bunga. Adanya sinyal hawkish yang berasal dari pernyataan kebijakan BoC hari ini akan mengangkat Dolar Kanada.
Kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin berpotensi menggerakkan USD/CAD ke sekitar 1.30. Sementara itu, penurunan CAD minggu ini sebagian besar dikarenakan oleh buntunya kesepakatan NAFTA. Meski demikian, saya merekomendasikan untuk tetap mempersiapkan posisi sell USD/CAD di atas 1.32.