Jelang Pengumuman The Fed, Indeks S & P 500 Tertekan



( 2018-09-26 02:24:54 )

Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan di hari Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan indeks acuan di bursa saham Amerika Serikat (AS) ini karena sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Reuters, pada hari Rabu (26.09.2018), indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,26 persen menjadi berakhir pada 26.492,21 poin. Untuk S&P 500 kehilangan 0,13 persen menjadi 2.915,56 poin.

Berbeda, dengan Nasdaq Composite mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen menjadi 8.007,47. Saham Amazon.com Inc memberikan dorongan sehingga mengangkat Nasdaq ke zona hijau.

Sebagian besar indeks acuan di Wall Street mengalami tekanan karena tekanan dari saham-saham di sektor keuangan. Rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS membuat saham sektor keuangan turun 0,38 persen.

Investor ternyata lebih menyukai suku bunga rendah karena membuat pembayaran dividen solid.

Namun untungnya, pelemahan di sektor keuangan ini mampu diimbangi oleh penguatan di sektor energi sehingga penurunan S&P 500 tak terlalu dalam.

Saham-saham di sektor energi mampu parkir di zona hijau karena kenaikan harga minyak. Adanya sanksi AS terhadap Iran mendorong harga minyak terus meranagkak naik.

Selain itu, keengganan Rusia untuk menaikkan produksi juga menjadi salah satu menyebab kenaikan harga minyak.

"Banyak hall yang mempengaruhi gerak Wall Street dan semuanya tak terlalu besar," jelas analis Bright Trading LLC, Dennis Dick.

"Jadi sebaiknya Anda sebagai investor harus jeli dan berhati-haati membeli saham, jangan sampai terjerumus," tambah dia.