IHSG Dibuka Menguat ke 5.799,22



( 2018-10-15 04:05:40 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bangkit pada pembukaan perdagangan Senin ini. Sektor barang konsumsi menjadi pendorong terbesar penguatan IHSG.
Pada pembukaan perdagangan Senin (15/10/2018), IHSG dibuka menguat 44,80 persen atau 0,76 poin ke posisi 5.799,22. Indeks saham LQ45 naik 1,05 persen ke posisi 912,37. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Sebanyak 134 saham menguat, 35 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.805,66 dan terendah 5.784,43.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 10.300 kali dengan volume perdagangan 330 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 207,1 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 20 miliar di pasar regular. Nilai tukar rupiah menguat ke posisi 15.195 per dolar AS.
Seluruh sektor saham tercatat menghijau dengan penguatan dipimpin sektor barang konsumsi sebesar 1,28 persen, sektor keuangan 1.01 persen dan sektor manufaktur 0,88 persen. Saham-saham yang menguat antara lain saham SURE naik 24,84 persen ke posisi Rp 980 per saham, saham SONA melonjak 15,15 persen ke posisi Rp 5.700 per saham, dan saham TRUS mendaki 14,58 persen ke posisi Rp 220 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BTEK turun 9,02 persen ke posisi Rp 111 per saham, saham APLI merosot 8,75 persen ke posisi Rp 73 per saham dan saham MASA tergelincir 7,63 persen ke posisi Rp 545 per saham. Diramalkan bergerak positif pada perdagangan saham Senin (15/10/18). Kenaikan IHSG didorong oleh harga-harga saham perusahaan dari lintas sektor.
Dari dalam negeri, analis menilai kondisi perekonomian Indonesia tengah dalam kondisi baik. Itu diperkuat dengan kesan mendalam dari event pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018 yang ditutup pada Minggu (14/10/2018) kemarin.
Ekonomi Indonesia semakin berkembang sehat dan bonus demografi akan semakin mempercepat pertumbuhan tahun depan. Hal ini ditopang oleh tingkat kepercayaan kepada pemerintah Indonesia lebih tinggi daripada semua negara-negara OECD.
Oleh sebab itu, nuansa positif ini akan menopang IHSG untuk melaju di teritori positif. Adapun secara teknikal Suryo menyebutkan IHSG berada di support level 5.666, sedangkan resisten di level 5.743
IHSG berpeluang menguat tertahan. Penguatan tipis IHSG pada hari ini terlihat dari pola stochastic pada area middle oscillator. Pada pekan depan, pelaku pasar akan fokus pada data dalam negeri diantaranya aktifitas perdagangan dimana eskpor diperkirakan naik menjadi 7.58 persen dan impor stagnan di level 24.76 persen sehingga diprediksi neraca perdagangan memangkas defisit dilevel USD 500 juta.