Rally Berlanjut, AUD/USD Tembus High 1 Pekan



( 2018-10-17 03:42:26 )

Penguatan mata uang negara berkembang hari Selasa kemarin menyokong pergerakan AUD, sehingga Investor cenderung mengabaikan apiknya rilis data fundamental AS.
Dolar Australia menguat terhadap Greenback dan Yen pada perdagangan hari Selasa (16/10), tetapi melemah terhadap Dolar NZ, Dolar Kanada dan Sterling. Bahkan AUD/USD sempat menyentuh 0.7151 yang merupakan level tertinggi 1 pekan, ditengah meningkatnya risk appetite di kalangan Investor global.
Setelah sempat melemah saat memasuki sesi Eropa pada perdagangan hari Selasa, AUD/USD mulai menanjak sepanjang sesi New York hingga menyentuh kisaran 0.7151 dan menutup sesi perdagangan kemarin dengan penguatan. Pada saat berita ini ditulis, Aussie berada di level 0.7139 terhadap Dolar AS atau sedikit melemah dan cenderung bergerak konsolidasi selama beberapa jam terakhir.
Namun terhadap major currencies lain, Dolar Australia bergerak mixed seperti yang terlihat pada pukul 8:00 waktu Sydney, AUD/JPY menguat 0.59 persen, AUD/EUR menguat 0.19 persen. Di samping itu Aussie tercatat melemah tipis -0.09 persen terhadap Sterling, melemah -0.31 persen terhadap Dolar Kanada dan melemah -0.41 persen terhadap Dolar NZ setelah rilis CPI Selandia Baru kuartal ketiga melonjak.
Performa Greenback terhadap Dolar Australia cukup tertekan sepanjang pekan ini, Greenback harus melemah terhadap AUD selama dua sesi beruntun, pada perdagangan hari Senin dan Selasa. Meskipun data sektor tenaga kerja seperti JOLTS tadi malam yang melonjak hingga 7.136 juta lowongan pekerjaan pada bulan Agustus dan produksi sektor Industri yang naik 0.3 persen, melampaui ekspektasi kenaikan 0.2 persen.
Rilis positif data ekonomi AS seolah tidak banyak membantu Greenback terlepas dari tekanan jual terhadap Aussie. Penguatan mata uang negara berkembang hari Selasa kemarin menyokong pergerakan AUD, sehingga Investor cenderung mengabaikan apiknya rilis data fundamental AS tersebut. Terutama setelah Dolar Australia mengalami penurunan tajam hingga menyentuh low 32 bulan yang mendorong Investor melakukan aksi beli di area Jenuh Jual.
Selanjutnya fokus pasar kini tertuju pada kabar dari domestik, menanti pernyataan assisten Gubernur RBA, Guy Debelle yang akan berbicara mengenai kondisi pasar tenaga kerja Australia dan Indeks Leading Westpac dijadwalkan akan rilis pagi ini berpotensi ikut mempengaruhi pergerakan Dolar Australia.