IHSG Berpotensi Menghijau



( 2018-10-19 02:18:34 )

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada perdagangan saham Jumat (19/10/2018). Laporan laba emiten menjadi sentimen positif dongkrak IHSG.
Pernyataan Presiden AS Donald Trump terhadap the Fed memang menunjukan ketidakharmonisan sekaligus mencemaskan investor di pasar modal. Namun, musim laporan laba perusahaan diperkirakan bakal menopang IHSG dari kejatuhan. Secara perspektif teknikal, IHSG diprediksi bakal menguat berada kisaran 5.836-5.885.
IHSG juga berpeluang menghijau di rentang 5.702-5911. Ia pun cukup beragam dalam menyarankan saham untuk diburu investor pada hari ini.
IHSG bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Tekanan IHSG terjadi didorong pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve yang agresif soal suku bunga.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, (18/10/2018), IHSG merosot 23,37 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.845,24. Indeks saham LQ45 susut 0,91 persen ke posisi 920,20. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 195 saham melemah sehingga menekan IHSG. 187 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.858,78 dan terendah 5.811,92.
Total frekuensi perdagangan saham 353.384 kali dengan volume perdagangan 7,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 18,30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.197.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 3,58 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,84 persen, indeks saham barang konsumsi menguat 0,01 persen dan indeks saham manufaktur menanjak 0,21 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur melemah 2,52 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 0,90 persen dan sektor saham keuangan susut 0,49 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SURE menguat 24,79 persen ke posisi Rp 1.510 per saham, saham ABMM menguat 13,18 persen ke posisi Rp 2.190 per saham, dan saham MAYA menanjak 12,10 persen ke posisi Rp 6.950 per saham.