Usai Konsolidasi, IHSG Diramal Terkoreksi



( 2018-10-24 02:34:05 )

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi tersungkur pada zona negatif pada perdagangan saham di hari Rabu (24.10.2018).

Meski Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) di 5,75 persen, analis memperkirakan BI bakal kembali menaikkan suku bunga jelang rapat The Fed pada akhir tahun.

Menurt salah satu Analis yang bernama Lanjar Nafi mengatakan, bahwa BI 7DRR disinyalir akan mengikuti tren kenaikan Fed rate sebanyak 25 basis poin (bps) pada akhir tahun.

Sementara itu, kata Lanjar, pada penutupan perdagangan di hari Selasa (23.10.2018), investor asing mencatat transaksi jual bersih sebesar Rp 77,89 miliar.

Di sisi lain, rupiah ikut melemah sebanyak 0,13 persen ke posisi Rp 15.192 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini yang kemudian memicu pelemahan IHSG sebanyak 42,45 poin (0,75 persen) menjadi 5.797,89 poin pada penutupan perdagangan Selasa.

Lanjar menyebutkan, setelah terkonsolidasi, IHSG secara teknikal menunjukan momentum koreksi wajar di support dan resistance antara 5.757-5.825.

Setali tiga uang dengan Lanjar, Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji meramalkan IHSG akan bertengger di teritori negatif.

Nafan melihat, jalur pelemahan (downtrend) IHSG cukup besar seiring pola long black marubozu candle yang muncul pada pergerakan indeks. IHSG ia prediksi berpeluang menuju ke area support pada kisaran 5.763-5.865.