Sentimen Global, IHSG Akan Lanjut Terkoreksi



( 2018-11-22 02:15:24 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak melemah pada perdagangan saham di hari Kamis (22.11.2018). Laju IHSG akan berakhir terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 5.973-6.036.

Pada perdagangan hari ini, analis memprediksikan bahwa gerak indeks bakal lebih dominan dipengaruhi oleh sentimen eksternal atau global dibandingkan sentimen domestik.

"Untuk saat ini, fokus masih akan berada di proses Brexit, apalagi menanti pertemuan rancangan kesepakatan pembahasan antara KTT Uni Eropa dan Inggris untuk disetujui," tutur Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus di Jakarta.

Tak hanya itu, menurutnya pelaku pasar atau investor kini tak lagi satu suara mengenai kenaikkan suku bunga acuan dari Bank Sentral Eropa pada tahun depan. Hal ini memperlihatkan bahwa investor mulai khawatir terkait outlook ekonomi di kawasan Eropa.

"Konsensus pasar atas kenaikkan suku bunga pertama kali ECB pada bulan Desember 2019, telah turun dari 100 persen menjadi 95 persen. Ini akibat dari masih tingginya tensi antara Italia yang tak mau merevisi proposal anggaran untuk tahun depan," ujarnya.

Nico menambahkan, dalam proposal anggarannya, Italia menargetkan defisit tumbuh 2,4 persen terhadap pertumbuhan ekonomi atau GDP pada tahun depan.

"Tapi sebetulnya masih dalam batas syarat dari Uni Eropa yaitu sebesar 3 persen. Namun permasalahannya adalah, Italia menolak untuk mengurangi pinjamannya," terang dia.

Di sisi lain, dari sisi teknilal, pola dead-cross mengindikasikan adanya pesimistis pasar terhadap kondisi efek. Gerak IHSG pun diperkirakan masih akan melaju turun pada perdagangan hari ini.

"IHSG akan diperdagangkan pada level 5.900 hingga 6.000 pada pergerakan indeks hari ini," ungkap Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat.