Harga Emas Berkilau di Tengah Pelemahan Dolar AS



( 2018-12-21 02:29:40 )

Harga emas dunia beringsut lebih tinggi setelah Federal Reserve (The Fed) menyampaikan pandangan yang kurang dovish terkait rencana pengetatan moneter di luar prediksi banyak orang.

Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen menjadi USD 1.249,46 per ounce, setelah menurun sejak tanggal 27 November dari sesi sebelumnya.

Harga emas melintasi rata-rata pergerakan 200 hari di kisaran USD 1.252 per ounce sebelum pernyataan the Fed pada hari Rabu.

Adapun harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1,252.80 per ounce.

"Ada beberapa dukungan membeli emas aman untuk hari ini," kata Renisha Chainani, Kepala Komoditas dan Penelitian Mata Uang di Monarch Net worth Capital.

Dalam keputusannya, Bank Sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu. The Fed tetap berkomitmen untuk dari rencananya untuk mengetatkan kebijakan moneter, meskipun meningkatnya ketidakpastian tentang pertumbuhan ekonomi global.

"Secara keseluruhan ada sentimen risk-off di pasar," Chainani melanjutkan.

Dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama juga mengalami penurunan sebesar 0,5 persen.

Sementara untuk Pasar Saham Asia turun karena pernyataan Fed memupus harapan investor untuk adanya kebijakan yang lebih dovish.

Investor berbondong-bondong beralih ke obligasi pemerintah, alhasil obligasi acuan AS jatuh ke posisi terendah lebih dari delapan bulan pada hari Rabu.

"Pengumuman kenaikan suku bunga telah memberikan tekanan pada emas. Ada beberapa dukungan di posisi USD 1.230- USD 1.235," kata seorang pedagang yang berbasis di Hong Kong, menambahkan bahwa dalam jangka pendek, indeks dolar akan menjadi" proxy yang baik "untuk apa yang akan dilakukan emas.

Emas sangat sensitif terhadap suku bunga yang lebih tinggi karena ini meningkatkan dolar, membuat emas lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

"Emas tampaknya rentan untuk sisa tahun ini, meskipun tidak adanya hal segar yang mendorong narasi prospek Fed kemungkinan akan terus cenderung moderat," kata Ilya Spivak.

Adapun harga paladium naik 0,2 persen menjadi USD 1.262,00 per ounce. Harga Perak naik 0,3 persen menjadi USD 14,64 per ounce, sementara platinum naik 0,4 persen menjadi USD 789,00 per ounce.