Peluang 2016 : Harga Emas Tertekan Oleh Menguatnya Dollar dan Pelemahan Minyak Mentah



( 2016-01-04 04:40:29 )

Pada penutupan perdagangan Jumat dinihari akhir tahun 2015, Harga Emas turun tipis. Ini membuktikan kerugian pada tiga tahun berturut-turut, memungkinkan di tahun depan akan menjadi tahun yang sulit lagi dengan prospek kenaikan lanjutan suku bunga AS yang lebih tinggi dan kekuatan dolar.

Dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS dan dollar sebagian besarnya, harga emas telah jatuh sekitar 10 persen pada 2015, dikarenakan beberapa investor menjual logam mulia untuk membeli aset yang yang lebih menghasilkan, seperti saham.

Pada sesi perdagangan terakhir tahun ini, Harga emas spot turun 0,06 persen menjadi 1,060.06 dollar per troy ons. Volume perdagangan minim menjelang liburan Tahun Baru, pada hari Jumat. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari menetap di 1,060.20 dollar per troy ons. Harga yang ditetapkan untuk akhir tahun 2015 berada dekat posisi terendah dalam enam tahun pada $ 1,045.85 yang dicapai di awal Desember. Kepala Eksekutif broker emas Sharp Pixley, Ross Norman, mengatakan “Faktor kunci untuk emas tetap dolar yang kuat dan yang pada akhirnya mengalahkan semua isu-isu lain termasuk ekonomi dan geopolitik”.

Dollar berada di jalur kenaikan 9 persen tahun ini terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Logam mulia lainnya juga telah terkena kekuatan dollar dan kemerosotan emas, dan menuju penurunan tahunan yang tajam. Harga Perak naik 0,2 persen pada $ 13,88 per ons, dan turun sekitar 11 persen mengakhiri tahun 2015. Industri logam platinum dan paladium menuju penurunan di tahun 2015 masing-masing 27 persen dan 31 persen, sebagian karena kelebihan pasokan dari tambang dan kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan.

Prospek emas tidak terlihat bullish Setelah kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang pertama dalam hampir sepuluh tahun bulan Desember, dan indikasi bank sentral untuk peningkatan bertahap pada tahun 2016. Peluang bearish pada minyak juga dapat menambah tekanan pada emas. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dipimpin minyak. Direktur Commerzbank, Adrien Biondi, mengatakan “Keprihatinan saya adalah bahwa harga emas bisa tetap pada kisaran $ 1.000 – $ 1.200 per ons untuk jangka waktu yang lama dengan pengaruh yang sama, termasuk kebijakan moneter global dan euro / kekuatan dolar”.

Sebuah Analyst memperkirakan harga emas masih berpotensi melemah dengan kenaikan suku bunga AS, yang akan semakin meningkatkan dollar AS dan juga potensi pelemahan harga minyak mentah. Diperkirakan harga emas akan mencoba menembus level Support 1,058-1,056, dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance 1,062-1,064.