Reshuffle Kabinet, Amien Rais Temui Ketua Umum PAN



( 2016-01-06 03:18:25 )

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan beberapa elite partai lainnya. Saat ditanyakan apakah pertemuan tersebut membahas nama-nama calon menteri yang akan disodorkan kepada Presiden Joko Widodo dalam isu “reshuffle” kabinet jilid II, Amien Rais menyanggah.

Amien Rais dengan beberapa elite partai menemui ketua umum, saya sebagai Ketua Dewan Kehormatan sudah ada 9 nama (anggota), cuma meminta diresmikan supaya nantinya DPP ada kejelasan (keanggotaannya), ucap Amien di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Mantan Ketua Umum PAN ini mengatakan, dalam pertemuan yang diadakan di ruang kerja Ketua MPR itu, pihaknya sama sekali tidak membahas persoalan jatah menteri pasca-PAN bergabung dengan pemerintah.

Saya Ketua Dewan Kehormatan supaya segera diresmikan. Agar saya ngantor sudah resmi. Tidak ada satu patah kata pun soal “reshuffle”. Amien Rais mengakui belakangan ini masyarakat Indonesia disajikan dengan kegaduhan politik, terlebih lagi adanya isu reshuffle kabinet atau perombakan kabinet yang makin marak berhembus.

Amien Rais juga menyarankan, dalam setiap kehebohan politik, sebaiknya Jokowi-JK mengundang para tokoh bangsa dari semua elemen untuk duduk bersama membahas isu-isu strategis dalam menjalankan amanah rakyat.

Jokowi dan JK sebagai pimpinan nasional itu menggelar pertemuan kemudian mengundang semua elemen yang ada di bangsa ini. Panggillah pimpinan TNI, Polri, ketua-ketua lembaga tinggi, pimpinan partai besar yang lolos kemarin. Kemudian undang tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh intelektual yang termuka, ucap Amien Rais.

Salah satu tokoh reformasi 1998 ini menilai, sekalipun “reshuffle” kabinet adalah hak prerogatif presiden, namun yang menjadi perhatian penting adalah bagaimana Jokowi mengelola sistem pemerintahan dan kepemimpinannya. Dengan demikian, setiap perintah kepada para menterinya bisa sesuai yang diharapkan.

Apalagi kalau “reshuffle” sering terjadi, sementara kita tidak punya kekuatan kepemimpinan yang kuat maka hal itu nanti hanya seperti angin lewat saja. Tidak sungguh-sungguh membawa perubahan, akhir ucapan Amien Rais.