Tidak Sopan PAN, Minta Jatah Mentri Dikabinet Kerja Pemerintah



( 2016-01-11 03:10:08 )

Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut akan mendapat kursi menteri, bila dilakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja jilid II. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad menilai, langkah PAN yang terkesan “mempetontonkan” mendapatkan jatah kursi tidak patut.

Tidak bermoral, partai tidak punya wewenang dan bilang partai memiliki jatah. Seakan akan bilang kami dapat jatah menteri dan membuat kekacauan baru dan memberi cap partai haus jabatan, ucap Yasin, saat dikonfirmasi.

Orang baru kok sudah minta jatah saja. Tidak memberi pelajaran politik kepada masyarakat, ucap Yasin kembali.

Menurut Yasin, partai berlambang matahari itu seharusnya lebih menjaga sikap sebagai pendatang baru dalam partai politik pendukung pemerintah. Apalagi, pemberian bagian kursi merupakan hak prerogatifnya presiden.

Itu cara-cara kurang baik, dan tidak baik bagi PAN sendiri. Karena baru bergabung dengan pemerintah. Apapun yang dilakukan Presiden nantinya harus didukung. Karena dia sudah jadi pendukung pemerintah, ucapan Yasin.

Yasin menuturkan cara partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu ibarat partai haus kekuasaan.‎ Dalam kondisi situasi politik saat ini, hal itu tidak baik. Kalau mengusulkan nama itu merupakan hal yang wajar.

Kalau mendesak bilang ke publik telah dapat jatah menteri, itu mendahului hak Presiden. Seakan-akan mereka sudah dapat bagian kursi‎, Ujar Yasin lagi.

Meski demikian, Yasin menilai, ada sisi positif bergabungnya PAN ke pemerintah. Sebab, hal itu semakin meringankan pertarungan politik di parlemen.

Bergabungnya PAN, saya kira itu efektif akan menggoyahkan politik KMP. Tetapi soal “reshuffle” Presiden mau mengubah, harus ada alasan yang tepat kemasyarakat. PAN tak bermoral mendesak dan harus menerima keputusan Presiden nantinya, ujar Yasin.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan, Partainya tidak pernah menawarkan, apalagi mengusulkan kadernya menjadi calon menteri kepada Presiden Jokowi untuk masuk dalam jajaran kabinet.

Kami memiliki kader 7 juta dan pengurus ada ribuan, jadi siapa yang bilang bahwa PAN sudah menyiapkan kadernya untuk menjadi calon menteri, ucap Zulkifli saat dikonfirmasi.