Harga Emas Terangkat Akibat Melemahnya Dolar



( 2016-01-14 04:30:09 )

Harga emas mengalami peningkatan dipicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan terpuruknya pasar saham, yang menghasilkan lebih banyak peluang naiknya permintaan terhadap logam mulia.

Harga emas berjangka bulan Januari naik US$ 1,90 atau 0,2 persen menjadi US$ 1.087,50 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange, dikutip dari laman Wall Street Journal. Kamis (14/1/2016).

Para investor kembali memborong emas sebab mereka percaya bahwa nilai logam mulia akan terus meningkat dibandingkan dengan aset lainnya selama periode inflasi masih tinggi.

Banyak pedagang yang merasa murahnya harga minyak dan gas alam dapat menyebabkan inflasi, dan ketika nilai tukar dolar melemah hal itu menjadi batu loncatan bagi harga emas.

"Akan tetapi ini kebanyakan semua tentang dolar," papar George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.

Selain itu harga emas juga dipicu akibat bertambahnya cadangan emas Bank Sentral sebesar 55 ton emas di bulan November, naik dari 29 ton pada Oktober, menurut World Gold Council.

Di mana para pembeli emas terbesar adalah Cina dan Rusia, masing-masing menambahkan 21 ton dan 22 ton.

Jangka panjang, pembelian seperti itu bisa memacu harga emas, menurut catatan Capital Economics di sebuah penelitian.

Emas juga mendapat dukungan dari merosotnya pasar saham AS, di mana belum lama ini Dow Jones diperdagangkan turun 1,9 persen. Investor sering mencari emas sebagai aset pengaman di masa lampau ketika komoditas lain melemah.