Dollar Menurun Minim Terhadap Euro dan Yen



( 2016-01-14 06:00:22 )

Akhir sesi perdagangan hari Rabu, Dollar bergeser lebih rendah terhadap euro dan yen karena meredupnya rally harga minyak dan Federal Reserve Bige Book mencatatkan gambaran bermacam – macam atas ekonomi AS. Beige Book mengatakan cerita tentang kegiatan bisnis manufaktur AS, pertanian, dan sektor energi yang terus berjuang melakukan pembaruan. Indeks dollar AS, DXY, turun 0,1% ke level 98,9440 pada akhir Rabu di New York setelah menghabiskan sebagian besar sesi di jalur hijau.

Data resmi yang dirilis di awal sesi perdagangan Asia menyampaikan bahwa permintaan China untuk barang asing mengejutkan untuk bulan Desember. Ini memperbanyak sentimen risiko, mendorong dollar lebih tinggi terhadap yen, dan mendukung mata uang dari negara produsen komoditas terkait. Namun pembalikan di pasar ekuitas AS sekitar tengah hari memiliki efek yang luas.

Seorang Analis teknikal senior di Forex.com, Matt Weller, mengungkapkan “ Tema dominan yang mengemudi sentimen risiko adalah saham. Kami meliha aksi jual yang sangat besar saat ini karena pedagang semakin optimis. Sentimen telah meresap semua pasar “. Fed Beige Book menerangkan kegoyahan di segmen ekonomi AS, membebani dollar. USDJPY di perdagangkan di level ¥ 117,68 pada Rabu malam di New York, dibandingkan dengan level ¥ 117,76 pada akhir sesi Selasa.

Mata uang Jepang telah melampaui rival AS akhir – akhir ini karena kecemasan ekonomi China memlambat dan yuan melemah yang memicu permintaan untuk aset haven seperti yen, emas dan franc Swiss. Di tempat lain, euro di perdagangkan lebihtinggi terhadap dollar karena investor melihat ke depan untuk rilis minutes meeting dari pertemuan kebijakan Desember Bank Sntral Eropa, yang diharapkan dirilis hari Kamis ini. EURUSD diperdagangkan pada level $ 1,0879 pada akhir sesi hari Rabu, dibandingkan hari Selasa di level $ 1,0834.