Gerakan Short Covering Berdampak Harga Minyak Mentah Naik



( 2016-01-15 04:12:36 )

Pada penutupan perdagangan Jumat dinihari (15/01) Harga minyak mentah menguat bersama aksi short covering para pelaku pasar, selepas harga minyak mentah mendekati posisi baru terendah 12-tahun di tengah kecemasan atas Iran yang meningkatkan kekenyangan global yang lebih cepat dari yang diharapkan.

Patokan minyak mentah global, Minyak mentah Brent, sebelumnya turun di bawah $ 30 perbarel untuk hari kedua berturut – turut sebelum rebound, setelah badan pengawas nuklir PBB kelihatannya akan mengkonfirmasi hari Jumat bahwa Iran telah memagari program nuklirnya yang telah disetujui dengan kekuatan dunia, membuka jalan sanksi yang akan diangkat terhadap minyak.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berhujung naik 72 sen atau 2,36 persen, di $ 31,20 perbarel, setelah mencapai sesi tertinggi $ 31,77. Di awal pekan, minyak WTI pernah mencapai titik terendahnya 12-tahun di $ 29,93. Harga minyak mentah Brent, patokan global, naik 69 sen atau 2,3 persen, ke $ 31 perbarel, setelah mencapai tertinggi di $ 31,23. Brent anjlok sebelumnya ke $ 29,73 terlemah sejak Februari 2004. Brent telah kehabisan sekitar $ 7 perbarel, hampir 20 persen dari nilainya selama delapan sesi terakhir.

Barclays mengucapkan telah menaikkan perkiraan pasokan minyak Iran pada tahap yang cepat dari estimasi sanksi Barat. Analis di Bank mengatakan saat ini mereka berpendapat bahwa Iran akan menghasilkan hampir 700.000 barel per hari lebih banyak di kuartal keempat 2016 dibandingkan pada periode yang sama pada tahun 2015. Iran melaporkan ekspor akan naik sebesar 1 juta barel perhari dalam waktu enam bulan dari sanksi yang diangkat.

Data membuktikan bahwa persediaan minyak mentah AS bertambah 234.000 barel minggu lalu, jauh lebih sedikit dari yang di kira sabelumnya, dibayangi oleh laporan membangun 8,4 juta barel dalam bensin dan lebih dari 6 juta di sulingan, yang termasuk diesel dan minyak pemanas. Pada hari Kamis, Norwegia memprediksikan investasi di sektor minyak dan gas jatuh ke 135 miliar Crown ($ 15,3 miliar) tahun ini, dan 150 miliar Crown pada tahun 2015. Berdasarkan laporan dari Konsultan energi Wood Mackenzie, Sisi positif pembatalan proyek minyak dan gas senilai $ 380 miliar yang kini telah ditunda sejak 2014 sebagai perusahaan memotong biaya untuk bertahan hidup karena memudarnya harga minyak, termasuk $ 170 miliar dari proyek yang direncanakan antara 2016 dan 2020.