IHSG Tertekan Oleh Ekonomi Cina dan Turunya Harga Minyak Dunia



( 2016-01-19 03:18:10 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Selasa (19-1-2016) . Sentimen regional mewarnai pergerakan indeks saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG cenderung konsolidasi. Tekanan berasal dari harga minyak yang terus melemah.

Namun kita melihat kondisi nilai tukar cukup stabil sehingga membuka peluang untuk IHSG dapat mempertahankan tekanan dalam kategori terbatas, ucapnya.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG melemah 42,70 poin atau 0,94 persen ke level 4.481,28 pada perdagangan Senin pekan ini. Volume perdagangan saham sepi, lebih banyak diwarnai aksi jual investor asing.

Terhitung aksi jual investor asing mencapai Rp 524,13 miliar. Minimnya sentimen dalam negeri dan pelemahan rupiah di awal pekan ini membuat investor lebih sensitif terhadap bursa saham global.

Lanjar menilai, IHSG kembali sentuh level support dengan tren sideways jangka pendek. Akan tetapi IHSG berpeluang kembali menguji level support 4.450. Melihat kondisi tersebut, Lanjar memperdiksi IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.450-4.585, ucapnya.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyatakan, kondisi ekonomi China diperkirakan tidak terlalu baik sehingga menekan IHSG.

Dari China akan merilis data pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan ke level 1,65 persen kuartal per kuartal dari sebelumnya di level 1,8 persen kuartal per kuartal, kata dia dalam ulasannya, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak pada level support 4.464 dan resistance pada level 4.515.

PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan beberapa saham antara lain, ‎PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia (LSIP).