Mengawali Pekan Harga Emas Condong Melemah



( 2016-01-19 08:47:15 )

Harga emas mengalami tekanan di awal pekan ini ketika bursa saham Amerika Serikat (AS) libur untuk memperingati hari Martin Luther King Jr.

Harga emas turun US$ 1,8 menjadi US$ 1.088,90 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi US$ 1.093,30. Disamping itu, perak juga alami kenaikan US$ 0,4 menjadi US$ 13,94.

Analis Triland Metals menjelaskan, bahwa harga emas condong bergerak di kisaran US$ 1.070-US$ 1.097. "Rentang harga bisa diterobos maka hal itu mendorong harga emas untuk selanjutnya. Sebab keseluruhan aksi jual bisa terjadi di tengah sektor komoditas yang masih tertekan," tulis riset Triland Metals, edisi Selasa (19/1/2016).

Selain itu, ekonomi global lebih mengarah pada pelemahan juga membuat spekulasi pelaku pasar terhadap rencana peningkatan kembali suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Maret 2016. Hal ini merupakan pertanda baik bagi emas.

"Ini akan mempersulit untuk naiknya (bunga) pada Maret mempertimbangkan dari ekonomi China akan melemah. Peningkatan lebih lanjut mungkin akan terjadi pada kuartal III dan IV," papar Analis Philip Futures Daniel Ang.

Ang melanjutkan, harga minyak akan terus berlanjut melemah juga menambah kecemasan terhadap pelemahan ekonomi global. Harga minyak mentah juga sempat mengenai di bawah level US$ 29 per barel. Hal tersebut mendorong investor untuk memilih emas sebagai investasi aman.

BMI Research memprediksi kalau rata-rata harga emas berada di kisaran US$ 1.000 pada 2016. Hal ini terjadi dikarenakan penguatan dolar AS dan suku bunga AS lebih tinggi.

"Akan tetapi bursa saham global lebih mengarah pada tertekan di awal Januari akan mensupport harga emas. Harga emas dapat berada di kisaran US$ 1.050-US$ 1.200," terang BMI dalam sebuah riset.

Pada Selasa pekan ini China siap mengeluarkan data produk domestik bruto tahun 2015. Berdasarkan survei Reuters, ekonomi China berada di kisaran 6,9 persen. Data ekonomi ini juga menjadi pertimbangan bagi para pelaku pasar.