Di RI Kemudahan Bisnis Masih Tertinggal Dari Negara ASEAN



( 2015-11-04 08:17:23 )

Pada 2016 meningkat 11 peringkat, peringkat Indonesia dalam survei Ease of Doing Business (Kemudahan Berusaha), dari posisi 120 menjadi 109 dari 189 negara yang disurvei oleh Grup Bank Dunia. Pemerintah akan perbaiki sektor UMKM. Namun, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, peringkat tersebut masih belum bisa dibanggakan. Sebab, indeks survei yang dilakukan hanya melihat perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), bukanlah perusahaan besar Indonesia.


"Saya ingin mengingatkan, ukurannya bukan untuk perusahaan besar. Jadi, Indeks of Doing Business mengukur pengembangan usaha UKM. Indonesia di peringkat 109 itu tidak membanggakan sekali," ujar Darmin. Dengan meninjau perkembangan di kawasan Asia, Darmin menuturkan, peringkat Indonesia soal kemudahan berusaha masih tertinggal oleh negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, bahkan Singapura. Artinya, industri UKM di Indonesia masih belum berkembang. "Ranking 109 sedikit membaik dari tahun lalu. Dengan Vietnam saja kita kalah. Dia peringkat 70-an. Malaysia jauh lebih di atas, 17 sampai 18 rankingnya. Singapura nomor satu di dunia," kata dia.


Oleh karena itu, mantan gubernur Bank Indonesia (BI) ini meminta kepada otoritas terkait untuk memperbaiki permasalahan ini, terutama di bidang UKM. Menurut sisi pemerintah, paket debirokratisasi dan deregulasi yang dikeluarkan tujuannya adalah mempermudah dunia usaha. "Kami sudah lakukan perbaikan. Menyangkut masalah sederhana. Seperti persoalan izin. Mulai RT dan RW. Tidak ada yang bisa paralel. Tapi, akhirnya, di lapangan bagaimana. Bukan di atas kertas," ujar dia.