Minyak Mentah Berjangka Terpuruk



( 2016-01-20 06:07:48 )

Penutupan perdagangan Rabu dinihari (20/01) Minyak mentah ditutup turun, karena investor terus mengkaji kembalinya Iran ke pasar energi global dan laporan dari permintaan tahunan di Tiongkok sementara harga minyak tetap di dekat posisi terendah 12 tahun. Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Maret bertahan di $ 29,62 turun 0,80 atau 2,62%. Minyak mentah berjangka AS konstan berada di posisi terendah tahunan dari sesi Jumat lalu saat mereka mendekati titik terendah dari $ 29,13 per barel

Di Intercontinental Exchange (ICE), Brent crude untuk pengiriman Maret ditutup pada $ 28,84 naik 0,29 atau 1,02%. Terlepas dari keuntungan tersebut, minyak North Crude Sea masih jatuh lebih dari 22% pada bulan Januari. Investor terus bereaksi terhadap pemberitahuan Implementation Day di hari Sabtu setelah informasi dari Badan energi Atom Internasional (IAEA) mendapatkan bahwa negara Teluk Persia menuntasksan langkah-langkah yang diperlukan untuk memisahkan program pemeriksaan nuklirnya.

Penghitungan tersebut mendukung membuka sebuah perhimpunan sanksi ekonomi jangka panjang yang memagari ekspor Iran kurang lebih 1 juta barel per hari. Iran diperkirakan akan memajukan ekspor sebanyak 500.000 barel perhari sebelum berkembang menjadi total 1 juta barel per hari dalam enam sampai tujuh bulan. Kembalinya Iran ke pasar global dilihat sebagai bearish bagi minyak mentah, yang telah memburuk lebih dari 70% selama 19 bulan terakhir di tengah banjir cadangan di seluruh dunia.