Bursa Saham Asia Menguat Tak Terpengaruh Wall Street



( 2016-01-21 07:37:17 )

Bursa saham Asia menguat diikuti dengan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham Kamis (21/1/2016). Akan tetapi, investor tetap berhati-hati merespons pergerakan Wall Street yang fluktuatif.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,7 persen. Penguatan itu didukung indeks saham Jepang Nikkei yang menguat 0,5 persen setelah melemah 3,7 persen pada perdagangan saham kemarin.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,46 persen ke level 1.853,91. Indeks saham Singapura menguat 1,38 persen ke level 2.595. Sedangkan indeks saham Taiwan turun 0,09 persen ke level 7.692.

Di pasar komoditas, aksi jual untuk komoditas minyak cenderung mereda di awal perdagangan. Hal itu terjadi saat data ekonomi Amerika Serikat (AS) cenderung melemah sehingga berdampak terhadap kepercayaan investor global.

Harga konsumen tak terduga melemah pada Desember sehingga menunjukkan inflasi lebih lamban. Ditambah data perumahan yang juga menurun. Data ekonomi AS melemah tersebut juga sempat membuat dolar AS melemah.

Bursa saham AS pun cenderung tertekan pada perdagangan kemarin. Wall Street turun lebih dari 1 persen. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari turun 6,7 persen menjadi US$ 26,55 per barel. Namun untuk pengiriman Maret, harga minyak naik menjadi US$ 28,35 per barel saat perdagangan Asia.

Di pasar uang, dolar AS kembali bangkit terhadap yen. Dolar AS naik 0,3 persen menjadi 117,25 per yen. Euro turun tipis 0,1 persen menjadi US$ 1,0873 menjelang pertemuan rutin bank sentral Eropa.

Ini bukan hari biasa di pasar valuta asing ketika rubel Rusia dan peso Meksiko menyentuh rekor terendah. Sementara dolar Hong Kong jatuh ke level terendah sejak 1999, tutur Direktur BK Asset Management Kathy Lien seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/1/2016).