Untuk Proyek Infrastruktur AIIB Siap Keluarkan Pinjaman



( 2015-11-05 03:27:19 )

Waduk Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia. Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, 31 Agustus 2015, saat penggenangan tahap awal. Asian Infrastructure Investmant Bank siap memberikan pinjaman buat pembangunan infrastruktur Indonesia. Menurut Presiden AIIB Jin Liqun, Indonesia sangat mendukung keberadaan lembaganya. "Saya percaya ini menjadi tugas kami untuk membantu dengan dukungan finansial," kata Jin. Dukungan finansial yang diberikan AIIB, dapat digunakan, misalnya, untuk pembangunan jalan. Pembangunan infrastruktur menjadi landasan pertumbuhan perekonomian nasional, ujar Jin.


"Pembangunan infrastruktur bagus untuk keuntungan jangka panjang negara Anda," katanya. Jin melanjutkan AIIB berusaha berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia, masyarakat, dan lingkungan. "Kami percaya bisa melakukannya dengan baik." Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo menjelaskan AIIB siap memberikan pinjaman untuk proyek yang siap digarap. "Siap dalam arti masalah tanah clear, penilaian lingkungan jelas, dan tidak ada masalah isu sosial," katanya. Menurut Lukita, AIIB dapat memberikan pinjaman untuk proyek infrastruktur seperti kereta api, bandara, pelabuhan, listrik, dan transmisi.


Namun AIIB belum menyebutkan besaran pinjaman yang akan mereka berikan. "Mereka tidak sebut, yang pasti yang siap menjadi prioritas," ujar Lukita. Meski AIIB menawarkan pinjaman, Lukita menjelaskan Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas masih harus menyeleksinya. Sebab, ia melanjutkan, peminjaman bisa berasal dari multilateral, bilateral, ataupun public private partnership. "Ini hal yang dibahas dulu," ujarnya. Selain itu juga melihat dari sisi persyaratan dan bunga pinjaman. Yang pasti, Lukita meneruskan AIIB menjanjikan proses peminjaman yang cepat. "Mereka lembaga baru dengan semangat percepatan proses tanpa mengabaikan pemerintah," katanya.