Pasokan Minyak AS Meningkat, Harga Minyak Justru Naik



( 2016-01-22 08:48:14 )

Selesai rilis bukti resmi dari pemerintah AS tadi malam (21/1), bahwa pasokan minyak AS melambung melampaui perkiraan analis, harga minyak berjangka justru menguat dan saat ini konstan mendekati 30 Dolar AS per barel. Nanti malam, laporan anggaran sumur minyak yang beroperasi juga akan diumumkan.

Diawal sesi perdagangan Asia hari ini (22/1), kedua kontrak berjangka minyak condong konsisnten mendekati level USD 30 per barel. Minyak West Texas Intermediate (WTI) yang akan dikirim bulan Maret di bursa NYMEX menguat 0.61 persen ke level 29.71 Dollar AS per barel. Selama Brent telah mendekati USD 30.04 per barel atau naik 0.84 persen. Malam nanti, Baker Hughes juga akan memberitakan jumlah sumur minyak yang beroperasi di AS. Dalam laporan mingguannya, Energy Infromation Agency (EIA) mengungkapkan bahwa pasokan minyak mentah Amerika Serikat meningkat 4 juta barel pada minggu hingga 15 Januari, jauh menerobos perhitungan kenaikan 2.8 juta barel. Seperti petikan dari ucapan EIA yang bersumber dari CNBC, "Pada 486.5 juta barel, pasokan minyak AS masih berada di level tertinggi yang tak tampak sejak 80 tahun belum lama ini". Pada saat yang sama, produksi minyak di AS ikut naik 9.235 juta barel per hari, menerangkan terjadi penambahan output selama tujuh pekan berturut-turut. Cadangan Gasoline menuliskan rekor tertingginya sejak 1990 yang membesar 4.6 juta barel.

Para trader telah memperhitungkan laporan tersebut, setelah sehari sebelumnya grup industri American Petroleum Institute (API) merilis lonjakan persediaan minyak sebanyak 4.6 juta barel. Stok minyak di Cushing, Oklahoma hanya bertambah 191,000 barel, meningkat dengan laju yang jauh lebih rendah dari yang ditakutkan oleh para investor. Suplai minyak di pusat pengiriman minyak mentah AS tersebut sudah mendekati kapasitas penuh.