Produksi Irak Mendekati Rekor, Harga Minyak Kembali Tumbang



( 2016-01-26 05:11:45 )

Harga minyak kembali tergelincir di bawah 30 Dollar AS per barel, melanjutkan penyusutan hampir 6 persen pada penutupan perdagangan sesi Senin kemarin. Irak memberitahukan bahwa produksi minyaknya mencatatkan rekor tertinggi pada bulan lalu. Minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Maret di bursa NYMEX berkurang 1.81 persen ke level $ 29.79 per barel. Standar harga minyak internasional Brent telah menurun 1.54 persen menjadi $ 30.03 per barel. Kemarin Brent ditutup pada $ 30.50 dari sebelumnya pada kisaran $ 32.66 per barel.

Pada hari Senin (25/01), Kementrian minyak Irak menerangkan pada Reuters bahwa produksi minyak dari negara mereka mendekati rekor dampak meningginya output dari ladang minyak di daerah tengah dan selatan Irak sebesar 4.13 juta barel per hari. Sementara itu, seorang pejabat senior perminyakan Irak secara terpisah menjelaskan bahwa negara mereka bisa menambah produksi minyaknya lebih jauh di tahun ini.

Berita tersebut juga semakin memperburuk persoalan kelebihan cadangan, selepas negara tetangga Irak yaitu Iran yang kembali ke pasar minyak global setelah sanksi dari pihak Barat dibatalkan awal bulan ini. Sebagian dari para analis beranggapan Iran bisa dengaen cepat menambahkan ekspor mereka antara 500.000 barel. Lonjakan pengiriman minyak Iran dipandang sebagai bearish bagi harga minyak mentah yang telah anjlok sekitar 75 persen dari ujungnya pada $ 115 per barel, dampaknya membanjirnya cadangan di seluruh dunia.