Amerika Cabut Larangan Ekspor Berdampak Ambrolnya Harga Minyak



( 2016-02-01 05:06:36 )

Beberapa minggu setelah Kongres mencabut larangan ekspor minyak yang diberlakukan sejak 40 tahun silam, pemerintah Amerika Serikat kembali membuka keran ekspor minyak mentahnya ke sejumlah negara.

Mantan penasihat energi Presiden Obama yang juga merupakan seorang Profesor Columbia University Jason Borduff menuturkan, dibukanya keran ekspor oleh pemerintah Amerika akan berdampak positif terhadap menurunnya kekhawatiran negara adidaya tersebut terkait potensi pasokan minyak menyusul makin fluktuatifnya kondisi geopolitik baik di dalam maupun luar negeri.

"Fakta kalau setiap produsen mempunyai akses gratis ke pasar global akan mempermudah pasokan Amerika untuk merespons gangguan di seluruh dunia," ujar Borduff, Senin (1/2/2016).

Sejak 1975 silam pemerintah Amerika menetapkan larangan ekspor minyak mentah ke beberapa konsumennya. Keputusan tersebut ditetapkan pasca putusan embargo minyak dari organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) yang melarang penjualan minyak ke Amerika Serikat telah menyebabkan harga gas melonjak.

Dengan kemampuan produksi saat ini, beberapa analis meyakini kebijakan untuk membuka keran ekspor akan membantu para pelaku industri minyak dan gas bumi Amerika yang sedang tertekan akibat menurunnya harga minyak.

"Kelebihan pasokan minyak yang terjadi saat ini menjadi isu global," tutur Anthony Starkey, Manajer Analisis Energi Platts.

Meski akan menjadi katalis positif, beberapa pihak optimis kalau kebijakan Amerika membuka keran ekspor akan memudahkan dalam menghadapi rintangan seperti sulitnya mekanisme logistik karena terkendala lokasi antara rig dengan pelabuhan.

Akibat telah lama memberlakukan larangan ekspor, sekarang ini fasilitas di Gulf Coast Amerika Serikat yang menjadi tempat pengiriman tidak mempunyai peralatan yang dibutuhkan. Khususnya untuk melayani pengisian kapal super tanker raksasa yang biasa digunakan negara-negara lain untuk mengirimkan minyak.

Analis Pasar Minyak Mentah ClipperData Nilofar Saidi menyampaikan, bahwa hanya kapal kecil yang bisa digunakan pada pelayaran ke Amerika Latin dan Eropa, akan tetapi tidak ideal untuk negara-negara dengan tujuan ekspor yang jauh seperti Asia Timur.