Walaupun PMI Manufaktur China Turun, AUD/USD Hanya Tergelincir



( 2016-02-01 06:17:32 )

Pada perdagangan hari Senin (01/02) Dolar Australia anjlok sedikit dengan data manufaktur China yang bellum juga memperlihatkan pengembangan sehingga menenggelamkan sentimen kepercayaan para investor. China adalah negara partner perdagangan yang paling penting bagi Australia, sehingga pertumbuhan ekonomi China akan memberikan dampak pada pergerakan mata uang Australia.

Sebelum berita PMI Manufaktur China dirilis, AUDUSD diperdagangkan jatuh 0.32 persen pada kisaran 0.7065 dari angka sebelumnya 0.7125 yang tercapai. Indeks PMI Manufaktur China melemah ke angka 49.7 pada bulan Desember ke angka 49.4 bulan lalu, ini adalah level terendah sejak bulan Agustus tahun 2015.

Meskipun data Manufaktur China yang dirilis oleh Caixin dan Markit menempati angka 48.4 pada bulan Januari, naik dari 48.2 pada bulan Desember. Berdasarkan hasil survei tersebut, ketenagakerjaan dan output terpuruk tajam dalam laju yang lebih cepat pada bulan Januari diandingkan satu bulan sebelumnya.

Australia sendiri juga merilis indeks manufakturnya versi AIG dengan posisi 51.5 untuk bulan Januari dengdan hasil, lebih rendah sedikit dibandingkan dengan bulan lalu di angka 51.9. Di samping itu ada juga data tentang inflasi tahunan Australia yang melonjak hingga 2.3 persen pada bulan Janurai, level tertinggi sejak lebih dari satu tahun terakhir. TD Securities/Melbourne Institut, lembaga yang mencetuskan pengukuran inflasi tersebut mencatat peningkatan Indeks Harga Konsumen (CPI) Australia sebesar 0.4 persen pada bulan Januari, mengikuti kenaikan 0.2 persen pada bulan Desember. Sedangkan inflasi menghadapi peningkatan 2.3 persen, tertinggi sejak bulan Oktober 2014.

Peningkatan ini merupakan akibat kontribusi dari lonjakan biaya kesehatan, pendidikan, dan komunikasi di Australia. Berdasarkan Kepala Riset TD Asia Pacific, Annette Beacher, inflasi mengalami peningkatan secara tahunan dan bulanan karena kompetisi harga barang dan jasa. Situasi ini merupakan pembuktian lebih lanjut dari kemunduran nilai tukar Dolar Australia yang efeknya dirasakan oleh sektir impor, ujarnya. Bank Sentral Australia, lanjut Beacher, pasti akan sangat menanggapi hal ini.