Harga Emas Berada Dipuncak Tertinggi Dalam 3 Bulan



( 2016-02-04 03:54:56 )

Harga emas dunia saat ini mengalami kenaikan ke posisi tertingginya dalam waktu tiga bulan pada Kamis (4/2/2016), hal tersebut didorong melemahnya dolar AS dan harapan bahwa Federal Reserve akan tetap menahan diri untuk menaikkan suku bunganya dalam beberapa bulan yang akan datang.

Harga emas untuk pengiriman Maret, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, baru-baru ini meningkat sebesar 0,9 persen menjadi US$ 1.137,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Hal ini adalah harga tertinggi sejak 2 November lalu, seperti dilansir dari laman Wall Street Journal.

Di tahun lalu investor menahan diri untuk membeli emas yang disebabkan naiknya suku bunga di AS, kini mereka telah percaya The Fed akan memperlambat pengetatan kebijakan moneter, yang merupakan upaya untuk menghindari pasar global yang sedang bergejolak.

"Pergerakan peningkatan emas ini terjadi jauh lebih cepat daripada perkiraan banyak orang," ujar George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.

Harg yang lebih rendah dalam jangka waktu yang lebih lama merupakan kabar baik untuk emas. Karena logam mulia harus bersaing dengan investasi yang memberikan imbal hasil ketika biaya pinjaman meningkat.

The Institute for Supply Management mengabarkan, kegiatan non manufaktur AS menurun menjadi 53,5 pada Januari, dibandingkan pada bulan Desember yang sebesar 55,8.

Melemahnya pertumbuhan di sektor jasa, yang memicu 90 persen kenaikan pada ekonomi AS, menggulingkan bagi Fed untuk menetapkan suku bunga untuk tidak berubah dalam waktu dekat.

Kondisi pasar global pun juga memberi pengaruh terhadap harga emas, karena beberapa investor lebih memilih untuk membeli logam mulia di masa ketidakpastian global. Mereka yakin emas memiliki nilai lebih baik dibanding aset yang lain di masa yang penuh gejolak.

Logam mulia sudah menjadi salah satu dari sedikit aset yang memberikan keuntungan sampai sejauh ini di tahun 2016 karena mengalami kenaikkan hingga 7,2 persen.