Lemahnya Harga Minyak Mentah Sebabkan Harga Batubara Anjlok



( 2015-11-06 09:45:32 )

Setelah selama 2 sesi mengalami peningkatan pada akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam tercatat bergerak retreat. Harga batubara tetap bergerak dalam trend bearish yang kuat di awal pekan dan sempat menduduki posisi paling rendah lebih dari satu dekade belakangan. Kembali melemahnya harga minyak mentah membuat tekanan kembali terjadi di pasar batubara berjangka.

Harga batubara anjlok sangat dalam akibat tekanan dari berbagai sentiment negatif. Anjloknya harga komoditas ini berlangsung hingga jangka panjang dan disebabkan juga oleh lemahnya pembelian akibat kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi Tiongkok. Khusus perdagangan pada waktu malam tadi tekanan jual pada harga batubara juga ikut dipicu oleh melemahnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah mengalami penurunan sehingga berdampak juga pada penurunan harga di pasar energi.

Harga batubara sendiri juga diprediksi masih akan mengalami tekanan hingga tutup tahun. Diperkirakan sampai akhir tahun ini harga pada komoditas sumber energi alternative tersebut akan terus merosot hingga mencapai level 45 dollar per ton. Data yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur Tiongkok pada bulan September ini juga menyebabkan harga komoditas global mengalami tekanan jual sangat kuat, termasuk di pasar batubara berjangka.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu pada kontrak bulan November ini yang berada di posisi 51,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan yang signifikan sebesar 0,50 dollar atau setara dengan 0,95 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu harga batubara berjangka di bursa SGX untuk kontrak di bulan November hari ini ditransaksikan pada posisi 49,05 dollar per ton. Selain itu harga batubara kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan November 2015 hari ini diperdagangkan pada posisi 38,25 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih tetap dipengaruhi oleh kinerja harga minyak mentah. Menurunnya harga komoditas ini diperkirakan akan terus berlanjut akibat permintaan global yang masih sangat sedikit.

Harga batubara berjangka memiliki potensi mengetes level support pada posisi 51,00 dollar dan support kedua di level 50,50 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 52,00 dollar dan 52,50 dollar.