Bursa Saham Asia Menguat Di Awal Pekan



( 2016-02-15 05:59:57 )

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham di awal pekan ini di tengah kekhawatiran investor terhadap pembukaan perdagangan saham China usai libur Imlek.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,7 persen. Indeks saham ini ditopang oleh sentimen positif bursa saham Amerika Serikat pada akhir pekan lalu.

Selain itu indeks saham Jepang Nikkei juga menguat 4 persen. Indeks saham Jepang Topix melonjak 4,5 persen. Sebelumnya indeks saham Jepang turun 11 persen pada pekan lalu, dan itu penurunan terbesar sejak 2008.

Indeks saham Australia mendaki 0,9 persen, diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 1 persen, dan indeks saham Selandia Baru menguat 1,4 persen.Meski sudah mempertimbangkan aksi jual yang terjadi beberapa waktu ini tetapi aksi jual yang terjadi sebagian besar tidak beralasan oleh fundamental ekonomi. Besarnya aksi jual telah meningkatkan risiko sehingga volatilitas dapat menekan kembali sektor riil, ujar Ajay Rajadhyaksha, Ekonom Barclays seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (15/2/2016).

Analis mengasumsikan bank sentral China akan mengambil kesempatan dari dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung menurun baru-baru ini. Hal Ini dilakukan untuk memperbaiki yuan, dan memperbaiki spekulasi terhadap kemungkinan devaluasi yuan.

Pada wawancara akhir pekan lalu, Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan, tidak ada dasar yuan terus jatuh. China akan tetap menjaga nilai mata uangnya terhadap mata uang lainnya.

Pasar komoditas pada awal pekan ini, harga minyak mentah AS turun 29 sen menjadi US$ 29,15 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent merosot 42 sen menjadi US$ 32,94. Indeks dolar AS naik ke level 96,171, dan level itu terendah dalam empat bulan. Dolar AS menguat terhadap yen menjadi 113,64.