Wall Street Merah, Perdagangan China Melemah



( 2015-11-10 03:35:39 )

China merupakan pasar terbesar bagi sebagian perusahaan AS. Dalam enam minggu terakhir pada perdagangan Senin awal minggu ini, Bursa Amerika Serikat mengalami penurunan terburuk. Wall Street bersiap untuk kenaikan suku bung dan cemas pada data perdagangan China yang terus melemah. Sembilan dari 10 sektor di Standard & Poor's ditutup lebih rendah, dipimpin oleh saham perusahaan konsumen dan energi. Indeks Dow Jones Industrial Avarage juga tergelincir pada zona negatif tahun ini.


Perusahaan-perusahaan di negara itu akan menghadapi prospek biaya tinggi, yang berdampak dari kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed). "Ada kekhawatiran dampak jangka pendek dari kenaikan suku bunga Fed," kata CEO Long Bow Asset Management di Tulsa, Jake Dollarhide.


Menjelang musim belanja liburan berakhir, investor juga terfokus pada kekhawatiran baru dari perlambatan di China, pasar utama bagi banyak perusahaan. Sebagai informasi, China adalah salah satu mitra dagang tertinggi di Amerika Serikat. Pada Oktober mencatatkan surplus, namun dengan ekspor dan impor jatuh.


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun satu persen menjadi 17.730,48 poin dan S & P 500 kehilangan 0,98 persen, ke 2.078,58. Nasdaq Composite turun 1,01 persen ke 5.095,30. Pada perdangangan kemarin, sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, selama 20 hari perdagangan terakhir lebih besar dibandingkan dengan rata-rata harian yaitu tujuh miliar saham.