Dollar Berakhir Menurun



( 2016-03-08 04:27:33 )

Pada penutupan perdagangan hari Senin (08/03) Kurs dollar AS menurun terhadap sebagian besar mata uang mayor lainnya di New York, akibat peningkatan harga minyak mendatangkan permintaan pasar terhadap mata uang-mata uang berisiko termasuk Euro. Harga minyak terus menguat usai mencatatkan keuntungan kuat pada pekan lalu, dengan minyak mentah Brent mendekati tingkat tertinggi 2016 diatas 40 dollar AS per barel di akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro melonjak menjadi 1.1012 dolar dari 1.0995 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris melonjak menjadi 1.4261 dolar dari 1.4213 dolar. Dolar Australia melonjak ke 0.7470 dolar dari 0.7426 dolar. Dolar dibeli 113.28 yen Jepang, lebih rendah dari 114.03 yen dari sesi sebelumnya. Dolar melonjak menjadi 0.9952 franc Swiss dari 0.9950 franc Swiss, dan merosot tipis menjadi 1.3289 dolar Kanada dari 1.3328 dolar Kanada.

Mata uang euro dan mata uang berisiko yang sensitif terhadap komoditas bertambah terhadap Greenback. Indeks dolllar yang mengukur Greenback terhadap enam mata uang mayor, anjlok 0,24% menjadi 97.102 pada akhir perdagangan. Dengan tidak adanya informasi utama yang keluar pada Senin, para investor masih memahami laporan penggajian non pertanian AS yang diawasi secara cermat yang diirlis pada Jumat.

Pada Februari Jumlah tenaga kerja non pertanian melonjak 242,000 melebihi ekspektasi pasar, dan tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,9%, Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan pada Jumat. Pada Februari, rata-rata penghasilan per jam untuk seluruh pekerja non pertanian swasta memburuk 3 sen menjadi 25,35 dollar AS, mengikuti peningkatan 12 sen pada Januari. Akan tetapi, rata-rata penghasilan per jam telah meninggi sebesar 2,2% selama tahun ini.