Wall Street Menguat Usai Anggota Parlemen Inggris Ditembak Mati



( 2016-06-17 08:44:53 )

Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup naik setelah melemah lima hari secara berturut-turut. Penguatan ini disebabkan karena investor mencerna implikasi atas kematian seorang anggota parlemen Inggris dan bisa memengaruhi referendum yang akan datang pada Inggris akan meninggalkan Uni Eropa.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2016), Indeks Dow Jones industrial average naik 92,93 poin atau 0,53% ke level 17.733,1, Indeks S&P 500 naik 6,49 poin atau 0,31% ke level 2.077,99 dan Nasdaq Composite naik 9,98 poin atau 0,21% ke level 4.844,92.

Seorang anggota parlemen Inggris ditembak mati di jalan di Inggris utara, menyebabkan penghentian sementara atas kampanye untuk referendum pekan depan keanggotaan Uni Eropa. Anggota parlemen, Jo Cox telah menjadi pendukung suara dari Inggris yang tersisa di Uni Eropa.

Saham global telah berada di bawah tekanan selama sepekan di tengah menjulang ketidakpastian tentang Inggris dan fokus pada kebijakan bank sentral.

The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu kemarin memutuskan untuk tidak menhubah nilai suku bunga, tetapi sinyalemen masih direncanakan untuk dua kenaikan tahun ini. Ketua The Fed Janet Yellen mengakui kebutuhan untuk melihat tanda-tanda yang jelas dari kekuatan ekonomi sebelum menaikkan tarif.

Indeks S&P naik lebih dari 1% untuk tahun ini, rebound sejak pertengahan Februari dengan bantuan dari harga minyak yang lebih tinggi. Namun, kemarin saham energi menurun sendirian atau jatuh 0,2% karena harga minyak merosot ke posisi terendah dalam satu bulan.

Saham Merck (MRK.N) naik 2,5% menopang indeks Dow Jones dan S&P, setelah hasil uji klinis yang positif untuk obat kanker Keytruda. Saham Cavium (CAVM.O) turun 17,5% setelah pembuat chip tersebut mengatakan akan membeli pembuat peralatan jaringan QLogic (QLGC.O) sekitar USD1,36 miliar, dan saham QLogic naik 9,3%.